Ikuti Kami

Bulan Bung Karno, PDI Perjuangan Gelar Wayangan di Sekolah Partai

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga turut menyaksikan wayangan melalui daring.

Bulan Bung Karno, PDI Perjuangan Gelar Wayangan di Sekolah Partai
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan menggelar wayangan bersama Dalang Ki Warseno Slank dan Ki Amar Pradopo dengan Lakon Pandu Swargo di gelar di halaman Masjid At Taufiq, Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6).

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pagelaran wayang malam ini dikisahkan tentang Pandu Suargo. Dimana, Pandu Suargo punya suatu persoalan karena ketidakadilan para Dewata yang lebih berpihak kepada istrinya.

“Jadi ada kan Batara Guru ini istrinya kan Badari Durga salah satunya Badari Durga ini bisa menghasilkan watak yang baik, tapi kadang-kadang juga kurang baik. Kadang-kadang juga seperti itu muncul suatu spiritnya muncul egonya, ego membela suaminya, ego membela anaknya, itu juga ada di dalam cerita pewayangan tentang kisah ini,” kata Hasto.

BacaRieke Diah Pitaloka Minta Pembatalan Aturan Tentang Tapera

Selain itu, Hasto juga mengkisahkan, Pandu Dewanata ini menerima perlakuan yang tidak adil.

“Nah disini lalu dibela oleh anak-anak dari Pandu Dewanata tersebut yaitu Ksatria Pandawa itu sehingga cerita ini juga mengajarkan kepada kita bagaimana kita harus berhormat pada orang tua kita harus hormat pada orang yang mendidik kita, yang membesarkan kita,” ujarnya.

Politisi asal Yogyakarta ini menjelaskan, wayang menyajikan suatu kisah-kisah kehidupan inspiratif tentang apa yang terjadi dalam kehidupan manusia, yang kemudian disajikan di dalam cerita yang menarik.

Selain itu, dengan melihat wayang bisa memahami apa yang disampaikan oleh Bung Karno dan Ibu Megawati tentang kesabaran revolusioner.

“Namanya Pandawa ini ketika kalah dalam suatu permainan dia pernah kehilangan istana yang kemudian muncullah suatu kisah bagaimana dia dibuang tetapi kebenaran selalu akan menang, Satyam Eva Jayate,” jelasnya.

“Wayang ini kita juga belajar tentang keyakinan kita dan kita diajarkan oleh Bung Karno oleh Ibu Mega, oleh para pendiri bangsa yang lain bahwa kebenaran itulah jalan PDI Perjuangan. Kita bukan menempuh jalan yang lain, jalan kebenaran itu yang kita lakukan malam ini,” sambungnya.

Dalam kegiatan wayang ini, juga turut dihadiri Ketua Bappilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto, Wakil Sekertaris Jenderal PDI Perjuangan, Utut Adianto hingga anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo dan Deddy Sitorus.

Tak hanya pengurus partai, ratusan masyarakat sekitar Sekolah Partai Lenteng Agung turut hadir dalam gelaran wayang tersebut. Mereka begitu antusias untuk menyaksikan gelaran wayang tersebut.

Baca: Gus Nabil Minta Pemerintah Kaji Ulang Program Tapera

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga turut menyaksikan wayangan melalui daring.

Diketahui, Hasto dan Utut menyerahkan wayang kepada kedua dalang sebagai simbol dimulainya gelaran wayang tersebut. Lagu Padamu Negeri juga dinyanyikan bersama para pemain wayang.

Sebagai informasi, dalam cerita lakon Pandhu Swargo menceritakan sifat egois hanya membuat orang menjadi lupa terhadap asalnya dan bagaimana cara mendapatkanya lebih-lebih lupa pada saudaranya yang rela mengurbankan jiwa dan raganya demi orang tuanya supaya mendapatkan tempat yang enak (surga).

Quote