Ikuti Kami

Bung Karno Disebut Pembaharu Islam, Proklamator yang Jadi Panutan Dunia

Bung Karno berguru kepada KH Hasyim Asy’ari hingga HOS Tjokroaminoto, dan terus memperkaya pandangan lewat berbagai tokoh besar lainnya.

Bung Karno Disebut Pembaharu Islam, Proklamator yang Jadi Panutan Dunia
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Baitul Muslimin Indonesia (PP Bamusi), Nasirul Falah Amru alias Gus Falah.

Jakarta, Gesuri.id - DPP Bammusi menyebut Bung Karno sebagai sosok santri moderat yang haus ilmu dan berpikiran luas.

“Semangatnya menuntut ilmu membuat Bung Karno moderat dalam berpikir. Beliau menjadi pembaharu pemikiran Islam yang dikenal dunia internasional,” ujar Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Baitul Muslimin Indonesia (PP Bamusi), Nasirul Falah Amru alias Gus Falah,  dalam haul ke-55 Bung Karno yang digelar DPP PDI Perjuangan bersama PP Bamusi, Sabtu (21/6), di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta.

Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar

Gus Falah mencontohkan, Bung Karno berguru kepada KH Hasyim Asy’ari hingga HOS Tjokroaminoto, dan terus memperkaya pandangan lewat berbagai tokoh besar lainnya.

Pandangan itu diamini Ketua Dewan Pakar Majelis Pemberdayaan Kader Syiar Dakwah Islam (MPKSDI) PP Muhammadiyah, Prof. Muhammad Amin Abdullah. Menurutnya, Bung Karno dihormati dunia karena “empat P”:

Proklamator, Penggali Pancasila, Presiden Pertama, dan Pembaharu Pemikiran Keislaman. 

Sebagai penggali Pancasila, Bung Karno bahkan dijuluki the great thinker dari Timur. Pidatonya di Sidang Umum PBB 1960 berjudul To Build The World a New mengguncang dunia.

Sebagai presiden pertama, beliau dikenang sebagai pemimpin negara besar bernama Indonesia yang saat merdeka dihuni 90 juta jiwa. Dan sebagai pembaharu pemikiran keislaman, Bung Karno menyerukan rasionalitas, anti taklid, serta Islam yang dinamis,” jelas Amin.

Ia juga menyinggung kritik Bung Karno terhadap istilah-istilah feodal dalam Islam.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Pentingnya Integritas bagi Pemimpin

"Dulu beliau mengkritik sayyid dan khalifah. Tapi kini istilah habib dan khilafah malah kembali muncul,” ujarnya.

Selain Gus Falah dan Amin Abdullah, hadir pula Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah dan Ketua PBNU KH Miftah Faqih.

Basarah menegaskan, jasa Bung Karno tak boleh dilupakan bangsa ini. “Dunia justru menghormatinya. Nama Bung Karno diabadikan di jalan-jalan protokol, gedung, bahkan taman-taman,” tegas Basarah.

Quote