Ikuti Kami

Ceramah UAS Cederai Semangat Jaga Toleransi

Video pendek ceramah Ustadz Abdul Somad yang akrab disapa UAS memunculkan polemik dan kontroversi.  

Ceramah UAS Cederai Semangat Jaga Toleransi
Ilustrasi Toleransi.

Yogyakarta, Gesuri.id – DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyesali video pendek ceramah Ustadz Abdul Somad yang akrab disapa UAS memunculkan polemik dan kontroversi.  

Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Nuryadi mengungkapkan, perbedaan pemahaman teologi adalah hal yang wajar. 

Baca: Respon UAS, Zuhairi : Ustadz Harusnya Berakhlak Mulia

"Namun bukan alasan yang dibenarkan jika perbedaan tersebut untuk merendahkan dan melecehkan keyakinan yang berbeda," papar Nuryadi sperti dikutip melalui lama tagar.id.

Dia mengatakan, konten video "Simbol Salib dan Jin Kafir" ke publik mencederai semangat dan usaha menjaga toleransi antar pemeluk agama. 

"Toleransi merupakan modal dasar keberlangsungan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk," ujarnya.

Komitmen merawat keberagaman di Indonesia adalah tanggung jawab moral bersama. Seorang tokoh agama seharusnya mampu memberikan kesejukan, mengayomi dalam bingkai kebhinnekaan. "Bukan mempertentangkan dogma keagamaan," kata Nuryadi.

Baca: Restu: Masyarakat Harus Bijak Sikapi Ujaran Kebencian UAS

Dia mengutip Bung Karno dalam pidato Kelahiran Pancasila 1 Juni 1945, "Marilah kita amalkan, jalankan agama, baik Islam maupun Kristen dengan cara yang berkeadaban."

Cara yang berkeadaban itu adalah homat-menghormati satu sama lain. Nabi Muhammad SAW sudah memberi bukti yang tentang verdraagzaamheid, tentang menghormati agama lain. Nabi Isa pun telah menunjukkan verdraagzaamheid itu.

Quote