Ikuti Kami

Ekonom dan Politisi PDI Perjuangan Arif Budimanta Berpulang, Megawati & Hasto Kirim Karangan Bunga

Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan duka cita atas wafatnya Arif Budimanta.

Ekonom dan Politisi PDI Perjuangan Arif Budimanta Berpulang, Megawati & Hasto Kirim Karangan Bunga

Jakarta, Gesuri.id – Dunia politik dan ekonomi Indonesia berduka. Arif Budimanta, ekonom sekaligus politikus PDI Perjuangan, wafat pada Sabtu (6/9/2025) pukul 00.06 WIB. Kabar duka ini dibenarkan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira.

“Iya betul, berita ini kami dapat dari anak-anak beliau melalui WA Grup Partai tadi pagi jam 6 WIB,” ujar Andreas saat dikonfirmasi, Sabtu pagi.

Jenazah almarhum disemayamkan di kediamannya, Rawamangun Muka Golf No. 3, Rawamangun, Jakarta Timur. Sejumlah tokoh politik pun menyampaikan belasungkawa mendalam dengan mengirimkan karangan bunga ke rumah duka.

Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan duka cita atas wafatnya Arif Budimanta. Ucapan serupa juga datang dari Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Gubernur Jakarta Pramono Anung, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Profil Singkat Arif Budimanta

Arif Budimanta Sebayang lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 15 Maret 1968. Ia dikenal sebagai akademisi, ekonom, sekaligus politikus PDI Perjuangan.

Arif pernah menjadi Anggota DPR RI periode 2009–2014, Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR RI (2009–2013), serta Ketua DPP PDI Perjuangan (2005–2010). Di pemerintahan, ia dipercaya sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo di bidang ekonomi.

Latar belakang akademiknya pun mumpuni. Ia menempuh pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor (Ilmu Tanah), melanjutkan S2 di Universitas Indonesia (Ekonomi Sumber Daya Alam), dan meraih gelar doktor dari FISIP UI pada 2006. Arif juga mengikuti program internasional di University of Chicago dan Harvard Business School.

Selain aktif berpolitik, Arif dikenal sebagai penulis produktif. Beberapa karyanya antara lain Indonesia Masa Kini dan Masa Depan dalam Membangun Kemandirian Indonesia (1994), Community Development di Industri Pertambangan (2003), serta Corporate Social Responsibility: Jawaban bagi Model Pembangunan di Indonesia Masa Kini (2004).

Kepergian Arif Budimanta meninggalkan duka mendalam, baik di kalangan keluarga besar PDI Perjuangan maupun dunia akademik. Sosoknya dikenang sebagai kader partai yang loyal, ekonom kritis, sekaligus intelektual yang konsisten menyuarakan kemandirian bangsa.

Quote