Ikuti Kami

Eva: Pentingnya Peraturan Bupati Tekan Angka Pernikahan Dini

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih melegalkan praktik pernikahan anak.

Eva: Pentingnya Peraturan Bupati Tekan Angka Pernikahan Dini
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari di Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Dinas Pariwisata, Blitar, Selasa (25/9).

Blitar, Gesuri.id - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari siap mengawal mimpi Bangsa Indonesia untuk menjadi perekonomian terbesar ke-5 dunia. 

Baca: Sosialisasi GenRe Ceria di Gereja, Ini Harapan Imam

"Saya siap mengawal usulan Perbup (Peraturan Bupati) bersama bapak-bapak dan ibu-ibu supaya mimpi Indonesia menjadi perekonomian terbesar ke 5 dunia terwujud. Kuncinya ada di kualitas SDM yang disebut generasi emas", kata Eva pada sambutan pembukaan Focus Group Discussion (FGD) di Kantor Dinas Pariwisata, Blitar, Selasa (25/9).

Kebijakan pembuatan Perbup di Blitar itu bertujuan untuk menurunkan trend pernikahan anak-anak. Seperti diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang masih melegalkan praktik pernikahan anak.

Laporan Demographic Health Survey (DHS) pada 2011 menunjukkan, Indonesia menduduki peringkat ke-37 dari 73 negara di dunia sebagai Negara dengan presentase pernikahan anak tertinggi kedua di wilayah ASEAN setelah Kamboja (Data World Feritility Policies, United Nations, 2011).

Sementara, Survei Data Kependudukan Indonesia (SDKI) 2007 menunjukan 22% perempuan menikah sebelum usia 18 tahun, di beberapa daerah didapatkan bahwa sepertiga dari jumlah pernikahan terdata dilakukan oleh pasangan usia di bawah 16 tahun.

Menurut Eva, Perbup di Blitar ini nantinya bukan yang pertama karena di Bojonegoro, Gunung Kidul, Kulon Progo, Pangkep, Maros sudah ada Perbup terkait hal tersebut sedangkan di Provinsi NTB bentuknya surat edaran gubernur.

Baca: Ganjar Harapkan KKN Mampu Tingkatkan Kapasitas Desa

"Sebaiknya kelak Perbup di Blitar di dalamnya juga mengakomodasi program sosialisasi kesehatan reproduksi perempuan karena aktivitas tersebut efektif menurunkan angka pernikahan anak sebesar 12% di Kabupaten Bondowoso," paparnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Eva berjanji untuk mengadakan FGD lanjutan dengan topik bahasan draft Peraturan Bupati yang sedang disiapkan pihak Yayasan Kesehatan Perempuan.

Quote