Ikuti Kami

Ini Enam Sikap DPD PDI Perjuangan DIY akan Ceramah UAS

Ini merupakan sikap resmi partai politik nasionalis yang menghormati nilai-nilai relegius.

Ini Enam Sikap DPD PDI Perjuangan DIY akan Ceramah UAS
Sekertaris DPD PDI Perjuangan DIY GM. Totok Hedi Santosa.

Yogyakarta, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan enam sikap resmi terkait video pendek Ustaz Abdul Somad (UAS) memunculkan polemik dan kontroversi.  

Sekertaris DPD PDI Perjuangan DIY GM. Totok Hedi Santosa mengatakan, atas dasar pemikiran dan realita yang terjadi, DPD PDI Perjuangan DIY dan DPC PDI Perjuangan se- DIY mengeluarkan enam poin merespon video UAS tersebut. 

Baca: Ceramah UAS Cederai Semangat Jaga Toleransi

"Ini merupakan sikap resmi partai politik nasionalis yang menghormati nilai-nilai relegius," kata dia.

Berikut sikap resmi DPD PDI Perjuangan DIY dan DPC PDI Perjuangan se-DIY:

1. Bahwa Undang – Undang Dasar 1945 sebagai dasar konstitusi di Republik ini secara tegas memberi jaminan kebebasan dan kemerdekaan dalam menganut kepercayaan. Konstitusi juga mengamanatkan bahwa Negara harus memberikan perlindungan bagi masyarakat yang menganut agama dan kepercayaannya.

Kita percaya bahwa sesungguhnya, Rakyat Indonesia yang memiliki perbedaan Agama dan Kepercayaan dalam keseharian hidupnya telah saling menghormati, saling bertoleransi dan bertenggang rasa. Maka dari itu, kami menyatakan bahwa pernyataan UAS nyata – nyata bertentangan dengan UUD 1945.

2. Kami menyesalkan ucapan UAS yang telah memasuki wilayah kepercayaan dan teologi agama lain. Sudah pasti ucapannya tentang “jin kafir” yg ditujukan pada simbol Salib yang diyakini oleh agama Kristen dan Katolik membuat kaum Nasrani sedih dan kecewa. Kami juga kecewa karena UAS yang begitu hebat dan flamboyan, seorang ustadz yang kami percayai memiliki kemampuan intelektual yang memadahi telah dengan sadar mengucapkan kata yang kami anggap tidak hanya melukai kaum Nasrani tapi juga mencederai komitmen kita dalam berbangsa yakni Bhinneka Tunggal Ika.

3. Kami meminta Negara segera ambil tindakan terhadap kekeliruan atau mungkin kesengajaan yang dibuat UAS. Seperti yang kami ketahui bahwa UAS tercatat sebagai PNS/ASN di lingkungan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.

Sebagai Aparat Sipil Negara, UAS harus turut membangun persatuan sesama antar anak bangsa bukan menebar bibit kebencian

Kami mengajak para tokoh – tokoh agama untuk selalau memberi pemahaman yang positif atas keberagaman yang ada. Keberagaman di tanah air ini termasuk keberagaman agama merupakan pilar penting bagi persatuan bangsa. Hal itu juga merupakan upaya membangun Islam sebagai Rahmatan-lil-alamin (rahmat bagi semesta).

5. Kepada umat Nasrani, kami tetap bersama dengan kalian sebagai warga negara dan bangsa. Dan seperti ajaran yang kalian sangat yakini, teguhkan hati kalian dan ampunilah kesalahan orang lain dan tetaplah menyebarkan kasih di antara kami semua. Kami sungguh mengapresiasi sikap iman Umat Kristiani yang tidak gegabah reaksioner atas pernyataan UAS yang menyinggung inti dari ajaran Iman Kristiani.

6. Pada kesempatan ini, kami juga memberikan apresiasi kepada elemen – elemen masyarakat yang selama ini turut menjaga toleransi (verdraagzaamheid) kebangsaan.

Kami juga terus mengajak agar kita memenuhi dunia sosial media dengan positive contain yang meneguhkan kebhinekaan Indonesia sebagai taman sari keberagaman dunia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dasar Pancasila.

Baca: Tanggapi Ceramah UAS, Masyarakat Diminta Berpikir Jeli

Demikianlah pernyataan DPD PDI Perjuangan DIY dan Seluruh DPC PDI Perjuangan Se- DIY. Semoga di tengah suasana perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 mengingatkan kita untuk terus mengisi perjalanan sejarah bangsa dengan semangat persatuan Yogyakarta, Pada Hari Konstitusi Indonesia.

Enam sikap ini telah ditandatangani Ketua DPD PDI Perjuangan DIY Nuryadi dan Sekertaris DPD PDI Perjuangan DIY GM. Totok Hedi Santosa.

Quote