Medan, Gesuri.id - DPD Repdem Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang merupakan Organ Sayap PDI Perjuangan meginstruksikan kadernya untuk membantu perbaikan Makam Syech Said Bachrin, makam bersejarah yang terbakar pada pekan lalu.
Ketua DPD Repdem Sumut Martua Siadari dalam pernyataannya mengatakan bahwa intruksi tersebut berawal dari keprihatinan Repdem Sumut atas kejadian yang menimpa tempat bersejarah di kota Medan tersebut.
Baca: Repdem Siap Kawal Kebijakan Jokowi Perangi Covid-19
"Bagaimanapun Makam Kuno tersebut merupakan bangunan bersejarah di Kota Medan dan merupakan benda cagar budaya tentu kita punya kewajiban untuk turut serta melindunginya" ujar Martua Siadari dalam keterangannya, Minggu (5/4).
Selain itu, lanjut Martua, bahwa Repdem Sumut juga telah menurunkan tim kecil untuk melihat kondisi makam pasca kebakaran dan langsung merencanakan langkah untuk melakukan perbaikan sementara.
"Setelah mendengar kejadian tersebut kita telah menurunkan tim kecil kesana dan langsung membuat rapat, dan hasilnya kita akan turun memperbaikinya. Karena kita masih dalam suasana mencegah Covid-19, maka kita atur kegiatannya agar tidak ada pengumpulan massa yang banyak, dan kita sudah meminta aktivis Repdem dari Komisariat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) untuk membantu pelaksanaan teknis di lapangan" ujar Martua.
Martua juga menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya kebakaran di Cagar Budaya Kota Medan tersebut adalah preseden buruk dan harus menjadi perhatian pihak Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Provinsi Sumut kedepannya.
Baca: Repdem Desak Presiden Tunda Pembahasan RUU "Omnibus Law"
Pasalnya, bangunan Cagar budaya itu telah dijepit oleh bangunan Liar. Dan hal itu dibiarkan begitu saja oleh pemerintah Kota Medan.
"Harusnya Pemerintah serius melihat kondisi seluruh Cagar Budaya di Kota Medan, jangan sampai dindingnya diserobot oleh bangunan liar dan hasilnya Cagar budaya tersebut rentan terhadap kebakaran dan musibah Lain, dan Repdem Sumut meminta kepada pemangku kebijakan untuk memperhatikan ini kedepannya" ujar Martua.
