Ikuti Kami

KH Said: Jokowi-Ma'ruf Simbol Kemenangan Nasionalis & Santri

KH Said Aqil Siroj menyatakan pasangan nomor urut 01 ketika Pilpres 2019 lalu itu adalah simbol kemenangan nasionalis-santri.

KH Said: Jokowi-Ma'ruf Simbol Kemenangan Nasionalis & Santri
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siroj. Foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi.

Jakarta, Gesuri.id - Jelang pelantikan Joko Widodo (Jokowi) - KH Ma'ruf Amin pada 20 Oktober, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siroj menyatakan pasangan nomor urut 01 ketika Pilpres 2019 lalu itu adalah simbol kemenangan nasionalis-santri.

Kiai Said mengatakan, Jokowi adalah seorang nasionalis sekaligus santri. Sebab Jokowi juga melaksanakan rukun Islam dengan baik seperti sholat lima waktu, puasa Senin-Kamis, hingga umroh dan naik haji. Di sisi lain, selain seorang santri, Kiai Ma'ruf juga adalah seorang nasionalis sejati.

Baca: PDI Perjuangan & NU Kolaborasi Tangkal Radikalisme

"Maka kemenangan Jokowi-Ma'ruf alhamdullilah adalah simbol kemenangan Nasionalis dan Santri," kata Kiai Said Aqil di hadapan lebih dari seribu santriwan dan santriwati di Pondok Pesantren Al Tsafaqah di Jakarta Selatan, Selasa (8/10).

Kiai Said mengaku bersyukur bahwa di bawah pemerintahan Jokowi, sudah disahkan UU Pesantren. Dan PDI Perjuangan termasuk yang ngotot mengundangkannya. Bukan hanya RUU Pesantren, PDI Perjuangan juga bekerja keras mengegolkan disahkannya Hari Santri oleh Presiden Jokowi. Sebaliknya tokoh NU yang didepan mengusulkan Hari Pancasila 1 Juni.

Dengan UU Pesantren itu, lanjut Kiai Said, maka peningkatan kualitas pesantren akan lebih terjamin. Sebab perhatian negara akan lebih dijaminkan termasuk penganggarannya.

"Mudah-mudahan nanti ada menteri urusan pesantren dan di APBN ada anggaran untuk pesantren," ungkapnya.

Apapun itu, Kiai Said meyakini segala permasalahan dan manajemen negara ke depan akan lebih baik. "Selesai masalah Indonesia kalau santri dan nasionalis sudah bersatu," pungkasnya.

Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang memimpin rombongan untuk bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Al Tsafaqah, meminta izin kepada Kiai Said untuk membagikan sejumlah buku tentang Bung Karno dan Islam. 

Baca: Bung Karno dan NU Sepakat Jadikan Indonesia Darussalam

Hal itu demi semakin memperkuat pemahaman bahwa bagaimanapun kaum Nasionalis dan Islam adalah yang sejak awal kokoh memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Kita adalah satu saudara sebangsa yang tak bisa dibeda-bedakan. Kekuatan Indonesia berakar dari kekuatan Nasionalis dan Nahdliyin," tandas Hasto.

Quote