Ikuti Kami

Mantan Bupati Gunung Mas Jadi Ketua PDI Perjuangan Kalteng 

Arthon S Dohong Bupati Gunung Mas periode 2014-2019.

Mantan Bupati Gunung Mas Jadi Ketua PDI Perjuangan Kalteng 
Arthon S Dohong Bupati Gunung Mas.

Palangka Raya, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan menunjuk Arthon S Dohong sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Tengah, Sigit K Yunianto sebagai Sekretaris, dan Wiyatno sebagai Bendahara untuk kepengurusan periode 2019-2024.

Arthon S Dohong Bupati Gunung Mas periode 2014-2019 usai konferensi daerah (konferda) DPD PDIP Kalteng di Palangka Raya, Rabu (17/7), mengaku tidak menyangka dan sangat terkejut ketika DPP membacakan susunan KSB (ketua, sekretaris, bendahara), ada tertera namanya bahkan sebagai ketua.

"Patut diketahui bahwa, saya terkejut dengan hasil yang dibacakan oleh DPP PDI Perjuangan (terkait KSB DPD Kalteng). Karena Ini sebenarnya tanpa ada diurus, tanpa diminta, tanpa dimohon," ungkap dia.

Mengenai adanya anggapan bahwa dirinya sebagai pemersatu dari tiga nama besar yang ingin menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan Kalteng, pria yang pernah menjadi Bupati Gunung Mas periode 2014-2019 itu pun enggan berkomentar banyak.

Arthon menyerahkan sepenuhnya DPP PDI Perjuangan maupun masyarakat Kalteng untuk memberikan penilaian apakah dirinya sebagai penengah dan pemersatu kekuatan tiga nama besar yakni, Renhard Atu Narang, Sugianto Sabran, dan Willy M Yosef.

"Saya melaksanakan tugas sebagai orang partai. Hubungan saya dengan Willy bagus. Kalau dengan Atu Narang, saya ini kan anak beliau. Gubernur Kalteng (Sugianto Sabran) teman, saudara dan sesama kader PDI Perjuangan," ucapnya.

Pria yang pernah menjadi anggota DPRD Kalteng periode 2004-2009 itu menyebut, sudah berkomunikasi dan memohon doa restu kepada Renhard Atu Narang, Sugianto Sabran, dan Willy M Yosef terkait dirinya ditunjuk sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Kalteng.

"Atu Narang dan Sugianto Sabran juga kan masuk dalam Dewan Pertimbangan Daerah PDI Perjuangan Kalteng. Jadi, saya rasa tidak ada yang sulitlah. Asal kepentingannya satu dan tidak berbeda-beda, ya diakomodir lah," demikian Arthon.

Quote