Ikuti Kami

Megawati Ajak Generasi Muda Tak Lupakan Sejarah Bangsa

Megawati mengingatkan anak-anak muda Indonesia untuk tak melupakan sejarah. 

Megawati Ajak Generasi Muda Tak Lupakan Sejarah Bangsa
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Magelang, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyebut dirinya adalah anak sang proklamator yang lahir di Yogyakarta, kota yang dekat dengan lokasi Akademi Militer Akmil di Magelang.

Diingatnya, dirinya saat itu dibawa lari mengungsi ke Kali Code, sebab Istana Yogyakarta saat itu dinilai tidak aman. Hal itu ia ceritakan saat meresmikan patung presiden pertama yang merupakan Ayah Megawati Ir. Soekarno di kompleks Akmil, Mertoyudan, Magelang, Jumat (7/2).

Baca: Genta Suara Revolusi, Pidato Bung Karno Membakar Semangat

"Jadi saya bisa merasakan kalau pada waktu itu untuk mempertahankan kemerdekaan saja betapa sulitnya," kata Megawati.

Maka Megawati mengingatkan anak-anak muda Indonesia untuk tak melupakan sejarah. 

"Sebab sejarah itu adalah sejarah kita, entah apakah itu baik ataulah buruk, tetap sejarah bangsa. Jadi harus terukir dalam seluruh perjalanan bangsa. Untuk itu maka kita akan bangga sebagai warga bangsa Indonesia," tandas Megawati.

Selain itu, sebelumnya Megawati mengaku penasaran benar saat hendak meresmikan patung presiden pertama Ir. Soekarno di Akmil. Ia berfikir seberapa miripkah patung Ir. Soekarno itu dengan sosok asli sang proklamator, yang merupakan ayah kandung Megawati sendiri.

Saat sebelum meresmikan patung, Megawati dan siapapun sama sekali tak bisa melihat bentuk patungnya. Sebab ditutupi oleh sebuah layar dari kain. Wujud patung hanya bisa dilihat setelah diresmikan.

"Saya belum lihat patungnya. Jadi juga akan menjadi sebuah teka teki apakah rupanya persis seperti Bung Karno apa tidak," kata Megawati disambut tawa para hadiri yang hadir.

Diantaranya tentu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Andika Prakasa.

Megawati melanjutkan, dirinya banyak mendapat curhatan dari para pematung di Indonesia. Misalnya I Nyoman Nuarta. 

"Heran sekali Ibu Mega, sulit untuk membuat tokoh Bung Karno. Itulah kenapa kami sebagai pematung seniman itu mungkin bingung. Itu karakter susah sekali ditampilkan ya. Begitu katanya. Saya bilang itu urusan kalian, bukan saya," ujar Megawati.

Baca: Bung Karno dan Jejak Keislamannya

Maka itulah, Megawati penasaran dengan wujud patung Soekarno itu. Sebagai anak, dia mengaku bisa langsung tahu apakah hasil seni itu benar mirip ayahnya dan ketika di usia berapa.

Tak heran wajah sang ayah selalu berada di pikiran dan hati Megawati. Dia masih mengingat jelas kilasan dari masa lalu, termasuk saat Soekarno mendirikan Akmil Magelang.

Quote