Jakarta, Gesuri.id - Ono Surono kembali terpilih menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat 2025-2030 yang diumumkan pada konferensi daerah PDI Perjuangan Provinsi Jabar dan konferensi cabang untuk wilayah Bandung Raya, Minggu (7/12).
Ono akan memimpin PDI Perjuangan Jabar didampingi Sekretaris Chaerul Budi Mantini dan Bendahara Budi Sembiring selama lima tahun ke depan.
Baca: Ganjar Pranowo Tekankan Pentingnya Kritik
Bagi Ono, menahkodai PDI Perjuangan Jabar untuk lima tahun ke depan lagi menjadi tugas yang berat lantaran bakal berbeda kondisinya dengan 2019 di mana ketika itu PDI Perjuangan mempunyai instrumen partai yang menduduki jabatan-jabatan publik di tingkat nasional maupun kabupaten/kota.
"Kondisi 2024 telah berubah posisi PDI Perjuangan baik di tingkat nasional maupun provinsi, dan kabupaten/kota, sehingga dengan diputuskannya saya untuk kembali menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, tentunya ini menjadi kerja yang sangat berat. Tapi, kami tak akan ciut, karena saya yakin PDI Perjuangan Jabar solid dalam bekerja yang berhubungan dengan rakyat," katanya.
Ono pun menegaskan, masih banyak isu yang berkembang yang bisa sangat berpengaruh terhadap kehidupan rakyat, sehingga dari perjuangan ke depan tak akan pernah lepas melakukan pendampingan atau advokasi pengorganisasian rakyat, terutama rakyat yang terdampak dari kebijakan-kebijakan pemerintah.
"Besok, kami mendampingi DPP untuk memimpin konfercab di empat wilayah, yakni Bogor Raya, Bekasi Raya, Cirebon Raya, dan Priangan Timur. Lalu, kami akan menyiapkan konsolidasi organisasi pembentukan pengurus anak cabang di tingkat kecamatan yang mesti selesai. Kami fokus juga masih pada konsolidasi partai di pembentukan pengurus ranting tingkat desa/kelurahan dan pengurus anak ranting tingkat RW kampung/dusun, dan pada Januari kami akan ada Rakernas PDIP untuk menunggu rekomendasi dalam melakukan kerja-kerja politik partai," ujarnya.
Baca: Ganjar Ingatkan Pemerintah Program Prioritas dengan Skala Masif
Ono pun sempat menyinggung soal evaluasi Pemilu 2024 yang menurutnya partai harus kritik otokritik, harus evaluasi sehingga PDI Perjuangan yang selama enam tahun menjadi ketuanya di Jabar banyak kegiatan dan dilakukan survei, sampai pada akhirnya di penghujung itu PDIP Jabar berada di posisi empat, serta beberapa kabupaten terjadi penurunan, meski banyak pula kabupaten/kota yang mengalami kenaikan kursi atau suaranya.
"Evaluasi kita bagaimana partai ini menggerakkan instrumen partai yang terdiri dari struktural eksekutif dan legislatif untuk kerja-kerja kerakyatan. Jika kerja-kerja kerakyatannya itu dijalankan, maka saya yakin secara elektoral secara otomatis akan kami dapatkan," katanya.

















































































