Bogor, Gesuri.id - Sekretariat Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Cileungsi dibom molotov oleh orang yang tidak dikenal.
Menurut keterangan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, HR Bayu Syahjohan, peristiwa pelemparan bom molotov terjadi pada Rabu (29/7) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.
Baca: Bom di Bogor, Hukum Harus Ditegakkan Teror Jangan Dibiarkan!
“Hal itu berdasarkan laporan dari Muad Khalim, yang merupakan wakil ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor yang juga Ketua Komisi 4 DPRD kab. Bogor,” jelas HR Bayu Syahjohan dilansir dari liputan12, Rabu.
Dikatakannya, ada 3 bom molotov yang dilemparkan ke Sekretariat PAC PDI Perjuangan Cileungsi yang memang berada tepat di depan kediaman keluarga wakil ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor.
“Dari ketiga bom molotov tersebut, 2 yang meledak dan 1 bom lagi tidak meledak. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” ungkap Bayu.
Lanjut Bayu, pihaknya sangat mengecam keras tindakan anarkis terkait pelemparan bom molotov di sekretariat PAC Cileungsi. Kami sudah berkoordinasi dengan pimpinan Partai melalui ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, dan arahan dari pimpinan adalah tetap menjalankan proses hukum serta mengawalnya.
“Adapun untuk sikap Partai, kami dimintakan untuk setiap pengurus maupun kader bersiaga dengan tidak menuduh kepada pihak manapun, juga dan tidak bertindak sendiri-sendiri. Apabila terjadi sesuatu hal, diinstruksikan agar selalu berkoordinasi dengan pihak berwajib atau kepolisian,” tandas Bayu.
Baca: Ono Minta Kader Banteng Jabar Tetap Tenang
Ditambahkannya, Kejadian ini kami anggap dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan pengecut, dan mungkin saja dilakukan oleh oknum yang menyatakan bahwa kami PKI, padahal tindakan mereka melebihi PKI.
“Tidak ada satupun di antara pengurus kami yang berprilaku seperti PKI apalagi anggotanya. PKI sudah musnah, justru pengadu domba inilah terlebih otak dan pendananya yang ingin NKRI terpecah. Ibu Ketua Umum selalu menyikapi setiap persoalan diarahkan kepada Proses Hukum yang berlaku,” pungkas Bayu.
