Ikuti Kami

PDI Perjuangan Kutuk Aksi Penganiayaan Ninoy Karundeng

Tradisi kekerasan harus dihilangkan dalam demokrasi dan negara hukum.

PDI Perjuangan Kutuk Aksi Penganiayaan Ninoy Karundeng
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi.

Jakarta, Gesuri.id – Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengutuk keras aksi penganiayaan dan penculikan terhadap pegiat media sosial yang juga merupakan relawan Joko Widodo saat Pilpres 2019 Ninoy Karundeng.

"Kami mengutuk mereka-mereka yang telah melakukan penganiayaan secara tidak bertanggung jawab tersebut. Tradisi kekerasan harus dihilangkan dalam demokrasi dan negara hukum kita," kata Hasto usai bersilaturahmi dengan santri Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Jakarta Selatan, Selasa (8/10).

Baca: Bentrok Yogya Dipicu Kekerasan ke Simpatisan PDI Perjuangan

Hasto menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang anti kekerasan. Maka dari itu, demokrasi tidak boleh dijalankan dengan berbagai upaya provokasi dan tindak kekerasan.

"Karena kita memahami nilai-nilai kemanusiaan itu harus diwujudkan. Karena itulah kita untuk memperkuat Polri, memperkuat keamanan dibantu oleh seluruh elemen bangsa. Demikian pula TNI dalam menjaga kedaulatan bangsa," ungkapnya.

Terkait kasus yang menimpa Ninoy tersebut, Hasto mengyatakan bahwa pihaknya terus memberikan perhatian khusus dan menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak.

"Bahkan pada saat itu ketika yang bersangkutan belum ditemukan, kami juga melakukan koordinasi yang intensif dengan aparat keamanan termasuk jajaran partai untuk memberikan perhatian," ujarnya.

Baca: Effendi Kutuk Keras Kekerasan Terhadap Jurnalis

Polda Metro Jaya telah menetapkan 13 orang sebagai tersangka terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap relawan Jokowi, Ninoy Karundeng.

Para tersangka itu adalah F, AA, ARS, YY, RF, Baros, S, TR, SU, ABK, IA, R dan Sekretaris Jenderal PA 212 Bernard Abdul Jabar.

Quote