Ikuti Kami

PDI Perjuangan Siap Gelar Bulan Bung Karno dengan Teknologi 

Seluruh kegiatan bulan Bung Karno tahun 2020 dilakukan secara daring, melalui teleconference, webinar, dan utilisasi seluruh sosial media.

PDI Perjuangan Siap Gelar Bulan Bung Karno dengan Teknologi 
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Jakarta, Gesuri.id – PDI Perjuangan siap menggelar peringatan Bulan Bung Karno dengan menggunakan teknologi terkini ditengah pandemi virus corona (Covid-19).

Seluruh kegiatan bulan Bung Karno tahun 2020 yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 ini akan dilakukan secara daring, melalui teleconference, webinar, dan utilisasi seluruh sosial media, dengan Tema: “Bung Karno Bapak Bangsa, Spirit Pancasila: Gotong Royong Hadapi Covid-19”

Peringatan yang dilakukan sejak tahun 2010, dan akan berlangsung terus guna melanjutkan ide, gagasan, pemikiran, cita-cita, dan perjuangan Bung Karno, Proklamator, dan Bapak Bangsa Indonesia.

Baca: 21 Juni: Bung Karno Wafat, Jokowi Lahir

Juni menjadi bulan Bung Karno karena pada kelahiran Pancasila pada 1 Juni, 6 Juni 1901 Bung Karno lahir, dan pada 21 Juni 1970 Bung Karno wafat.

“Tema ini mengangkat benang merah sejarah perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang di dalam setiap momentum penting, selalu hadir sosok Bung Karno.” Kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Rabu (27/5).

Peringatan Bulan Bung Karno sambung Hasto dimulai dengan menjadi anggota aktif Trikoro Darmo, yang kemudian menjadi Jong Java; pendirian Perserikatan Nasional Indonesia yang kemudian berubah nama menjadi Partai Nasional Indonesia pada tanggal 4 Juli 1927; pembentukan Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia, yang mencerminkan kuatnya semangat persatuan dan kesatuan para tokoh kemerdekaan sehingga di perhimpunan tersebut bergabunglah PNI, Partai Islam, Budi Utomo, Pasundan, Sarekat Sumatera, Perserikatan Selebes, kaum Betawi, dan lain-lain. 

“Demikian halnya kepeloporan Bung Karno yang melahirkan seluruh konsepsi tentang dasar dan tujuan bernegara, pandangan hidup dan jiwa bangsa Indonesia yakni Pancasila yang jika diperas menjadi satu, adalah gotong royong.” Papar Hasto.

Puncaknya adalah pada Proklamasi 17 Agustus 1945 di mana Bung Karno sebelum membacakan teks Proklamasi dengan tegas menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia tersebut sebagai momentum bagi bangsa dan seluruh Tanah Air Indonesia untuk berani meletakkan nasib bangsa dan negara di tangan kita sendiri. 

“Sebab hanya bangsa yang berani meletakkan nasib di tangan kita sendiri akan menjadi bangsa yang berdiri dengan kuatnya.” Kata Hasto.

Peringatan Bulan Bung Karno di tengah Covid-19 ditujukan untuk menggelorakan semangat berdiri di atas kaki sendiri. 

Lebih lanjut Hasto menjelaskan dari pandemi ini bangsa Indonesia diingatkan bagaimana setidaknya Indonesia harus berdikari sekurang-kurangnya di bidang pangan, kesehatan, energi, keuangan, pertahanan, dan keamanan. 

Kegiatan bulan Bung Karno diawali dengan Peringatan Hari Lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945. Mengingat Hari Lahirnya Pancasila diperingati secara nasional, dan diliburkan, maka Partai menyatukan diri dengan Pemerintah, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, dan seluruh masyarakat Indonesia. Tema peringatan hari lahirnya Pancasila adalah “Pancasila Dalam Tindakan, Gotong Royong Indonesia Maju”. 

Baca: Bung Karno dan Tahun Vivere Pericoloso

Dengan tema ini, maka politik dalam perbuatan nyata untuk seluruh rakyat, bangsa dan negara Indonesia menjadi ciri dan tolok ukur utama tanggung jawab setiap partai politik di tengah pandemi Covid-19 ini.

Dalam peringatan Bulan Bung Karno ini, lanjut Hasto, PDI Perjuangan membuka ruang inovasi dan kreativitas yang seluas-luasnya bagi para Pemuda Indonesia guna mengekspresikan seluruh ide, gagasan, pemikiran, cita-cita dan perjuangan Bung Karno tersebut dengan menjawab berbagai tantangan dan persoalan bangsa agar dengan penuh keyakinan menempuh jalan kemajuan di seluruh aspek kehidupan.

Kegiatan selama Bulan Bung Karno mencakup lomba pidato, lomba cipta lagu, lomba pembuatan video, Gelar Museum Bung Karno secara virtual, bakti social, dan juga berbagai bentuk kegiatan kebudayaan. Kegiatan sejenis juga dilakukan seluruh pengurus dan kader partai di daerah dengan mengedepankan muatan lokal.

Quote