Ikuti Kami

Taufiq Kiemas Jadi 'Jembatan' Bagi Nasionalis & Islam

Taufiq adalah figur yang punya kekuatan luar biasa, yang dapat mempertautkan antara keislaman dan kebangsaan.

Taufiq Kiemas Jadi 'Jembatan' Bagi Nasionalis & Islam
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Jakarta, Gesuri.id - Keluarga Besar Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri serta keluarga besar PDI Perjuangan menggelar peringatan mengenang sewindu atau delapan tahun wafatnya Ketua MPR RI 2009-2013 Taufiq Kiemas, Selasa (8/6).

Acara yang digelar secara offline dan online di Masjid At Taufiq Jakarta itu dihadiri Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangaan Megawati Soekarnoputri, pimpinan lembaga tinggi negara, menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, serta Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

Baca: Ziarah Ke Pusara Taufiq Kiemas, Repdem: Bumikan Pancasila!

Hadir juga Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Komjen Pol (Purn) Syafrudin, anggota DPR/MPR RI, kepala dan wakil kepala daerah, pengurus PDI Perjuangan, sayap dan badan partai, serta keluarga besar almarhum Taufiq Kiemas.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam sambutannya menjelaskan sosok Taufiq Kiemas sebagai tokoh bangsa yang perannya melintas batas dan sosok humanis.

"Beliau sangat dekat dengan segala elemen bangsa, termasuk dengan keluarga besar Muhammadiyah," ujar Haedar. 

Haedar melanjutkan, Taufiq adalah figur yang punya kekuatan luar biasa, yang dapat mempertautkan antara keislaman dan kebangsaan.

Baca: Kenang Jasa Taufiq Kiemas, Bamusi Gelar Ziarah Makam

"Beliau menjadi teladan serta jembatan bagi kaum Islam dan kaum nasionalis untuk memadukan kemajemukan bangsa demi kemajuan Indonesia,” jelas Haedar Nasir.

Peringatan sewindu wafatnya Taufiq Kiemas dilaksanakan dengan mengadakan santunan yatim piatu, pembacaan surat Yasin dan tahlil, serta doa yang dipandu KH Nuril Arifin dan Prof Hamka Haq dari Masjid At Taufiq, dan diikuti juga oleh hadirin yang mengikuti secara daring.

Ceramah agama haul Taufiq Kiemas disampaikan dai kondang dari Makassar, Ustadz Das’ad Latief.

Quote