Ikuti Kami

Untuk Memperkuat KPK, Jangan Jadi Taliban! 

Aacana penguatan KPK adalah komitmen bersama. Namun, hendaknya dalam melaksanakan komitmen bersama itu jangan menjadi Taliban.

Untuk Memperkuat KPK, Jangan Jadi Taliban! 
Tokoh muda PDI Perjuangan, Zuhairi Misrawi.

Jakarta, Gesuri.id - Tokoh muda PDI Perjuangan, Zuhairi Misrawi, menyatakan dalam rangka memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hendaknya siapapun tidak menjadi Taliban. 

Hal itu dinyatakan pria yang akrab disapa Gus Mis itu  dalam akun Facebooknya, baru-baru ini. 

Baca: Lontarkan Isu Komunis, Eks Penasihat KPK Kebangetan

Gus Mis menegaskan, wacana penguatan KPK adalah komitmen bersama. Namun, hendaknya dalam melaksanakan komitmen bersama itu jangan menjadi Taliban.

“Wacana Memperkuat KPK adalah komitmen kita bersama. Bagaimana caranya? Banyak mazhab dalam mendiskusikannya. Jangan jadi Taliban,” kata Gus Mis, yang juga Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU).

Pernyataan Gus Mis ini merupakan respon terhadap isu keberadaan faksi “Taliban” di dalam tubuh KPK. Keberadaan faksi tersebut diakui oleh Busyro Muqoddas yang merupakan Ketua KPK era 2010-2011.

Busyro mengakui ada istilah Taliban di internal KPK saat dirinya menjadi Ketua KPK.  Dia menjelaskan kelompok Taliban yang dimaksud adalah sejumlah penyidik tetap KPK yang merupakan mantan anggota Polri, salah satu di antaranya Novel Baswedan.

Baca: Menanti Peran Indonesia Ciptakan Stabilitas Asia Selatan

Istilah Taliban melekat pada kelompok tersebut karena dikenal militan dalam pemberantasan korupsi.

Taliban sendiri merupakan gerakan politik Islam Sunni radikal yang sempat berkuasa di Afghanistan pada 1996-2001. Selama berkuasa, Taliban memberlakukan hukum syariat secara keras dengan tidak memperbolehkan televisi, musik, serta melarang anak-anak perempuan berusia 10 tahun ke atas masuk sekolah.

Quote