Ikuti Kami

KD Siap Perjuangkan Pendidikan Anak-Anak

KD ingin memperjuangkan anak difabel supaya mereka layak mendapat pendidikan baik.

KD Siap Perjuangkan Pendidikan Anak-Anak
Caleg PDI Perjuangan, Krisdayanti. Foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi.

Sejumlah artis dan seniman telah menyatakan diri bergabung ke PDI Perjuangan sebagai Calon Legislatif DPR RI.  Tercatat nama-nama seperti Iis Sugianto, Harvey Malaiholo, Lita Zein, Katon Bagaskara, Krisdayanti, hingga Angel Karamoy dan Kirana Larasati yang siap bertarung di Dapilnya masing-masing. 

Gesuri.id kembali memperoleh kesempatan mewawancarai salah satu Calon Legislatif PDI Perjuangan. Kali ini giliran penyanyi kondang Krisdayanti (KD) menceritakan alasan dirinya maju sebagai Calon Legislatif dan program-program apa yang akan ia perjuangan di Parlemen nanti.

Berikut petikan wawancara singkat Krisdayanti saat ditemui saat acara tapak tilas ke Museum Kebangkitan Nasional yang diselenggarakan oleh DPP PDI Perjuangan, di Senen, Jakarta Pusat, (25/9).

Latar belakang mbak KD adalah seorang penyanyi, apa yang membuat mbak KD ingin menjadi calon legislatif?

Karena melalui legislatif memperjuangkan dan menyerap aspirasi masyarakat sangat luas. Karena legislatif, saya memilki banyak kesempatan. Karena politik sebenarnya ada dalam keseharian kita, tentang pemerataan pendidikan, kesehatan, kenaikan harga. Saya ingin ada dalam pengambilan kebijakan tersebut.

Mbak KD ingin berada di Komisi berapa?

Kalau arahan dan wejangan dari Ibu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, beliau menginginkan kita fokus pada budaya naional melalui peran kita sebagai seniman. Kita diharapkan juga di Komisi X itu akan berjuang. Orang-orang yang memang memiliki latar belakang atau kemampuan di bidang seni dan budaya, mungkin seperti itu yang diharapkan.

Tapi tidak menutup kemungkinan perjuangan saya untuk memperjuangakan anak-anak dan kesejahteraan pendidikan anak-anak dan juga anak-anak difabel. Di Dapil saya di Malang Raya (Jatim V) itu ada sekitar 1.000 lebih itu harus diperjuangkan. Jadi antara di komisi VIII atau X, tergantung arahan Partai. Nanti dilihat kompetensi saya.

Jadi antara Komisi VIII atau X, berarti mbak KD ikuti perintah saja?

Ya, sebetulnya saya ingin punya andil dalam pemerataan partisipasi politik perempuan. Itu harus ditingkatkan. Makanya kalau bisa semakin banyak peran politik perempuan di Komisi VIII dan X itu otomatis akan semakin maju dan bergelora memperjuangkannya, semakin kuat dan besar.

Secara pribadi, apa yang mbak KD ingin perjuangakan?

Saya berjuang untuk kepentingan daerah Dapil saya, Malang Raya. Sebagai putri daerah, saya ingin memajukan dan menggelorakan rasa cinta budaya tadi. Seperti budaya pewayangan. Di samping itu, tadi juga dikatakan penyandang difabel itu kurang diperhatikan di Dapil saya.

Saya ingin memperjuangkan anak difabel supaya mereka layak mendapat pendidikan baik dan bisa bersama-sama merasakan rekreasi (Kota Malang), mereka bisa berdiri di halte busway yang sama.

Selain itu juga, penyandang difabel sebetulnya layak mendapat keselamatan dari bencana alam, seperti gempa, selama ini kita tidak memikirkannya.

Sekarang sudah memasuki masa kampanye. Kampanye seperti apa yang mbak KD harapkan?

Yang pasti kita sebagai generasi muda dan saya sangat berharap semua saling asih-asuh, saling menghormati dan juga menjaga, mencintai sesama anak bangsa, menghindari segala bentuk hoaks dan kampanye hitam. Peran perempuan juga diharapkan secara terus-menerus bisa memperjuangkan kerukunan.

Kita juga harus memberikan asupan pendidikan etika dan moral.

Diketahui para caleg juga diarahkan untuk mengkampanyekan pasangan capres dan cawapres yang diusung Partai. 

Untuk Joko Widodo tampaknya mudah dikampanyekan karena sangat populer, namun bagaimana Mbak KD akan kampanyekan sosok Kyai Ma'ruf?

Dengan latar belakang beliau sebagai Ketum MUI, sebagai ulama, saya perhatikan beliau bisa dibilang negarawan luar biasa dari cara bicara, memberikan wejangan ke kaum muda.

Jadi jangan pernah menilai by cover karena kemampuan beliau sangat berperan dan kolaboratis ke pak Jokowi.

Quote