Ikuti Kami

Kirana: Jokowi Membuat Saya Percaya Politik di Indonesia

Kirana memilih PDI Perjuangan sebagai jembatan untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, bangsa dan negara Indonesia.

Kirana: Jokowi Membuat Saya Percaya Politik di Indonesia
Caleg Milenial DPR RI PDI Perjuangan, Dapil Jabar I, Kota Cimahi dan Bandung, Kirana Larasati. (Foto; gesuri.id/Imanudin)

Siapa tak kenal dia? Kirana Larasati, artis muda yang mulai populer setelah membintangi sinetron Azizah yang ditayangkan SCTV. Di samping itu, Ia juga menjadi Duta Artis Pemberantas Narkoba sejak tahun 2012.

Dalam menghadapi kontestasi Pemilu Legislatif di tahun 2019, artis yang termasuk golongan milenial itu pun ternyata berani terjun ke dunia politik. Hebatnya, Kirana memilih PDI Perjuangan sebagai jembatan untuk menjadi wakil rakyat dalam memperjuangkan aspirasi rakyat, bangsa dan negara Indonesia.

Baca: Kirana Yakinkan Politik Bukan Lagi Momok bagi Kaum Milenial

Pada Selasa (23/10), Gesuri memperoleh kesempatan mewawancarai Calon Legislatif (Caleg) milenial Kirana Larasati, yang begitu bangga dan terbukanya menceritakan seputar pencalegan dirinya.

Berikut petikan hasil wawancara singkat dengan Kirana saat ditemui seusai acara konferesi pers "90 Tahun Sumpah Pemuda, Satu Indonesia Kita" di kantor DPP PDI Perjuangan, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa.

Anda seorang aktris, bisa ceritakan alasan terjun ke dunia politik?

Alasan saya terjun ke politik karena saya sudah lelah menjadi orang yang mengritik, marah, protes, tetapi tidak benar-benar berbuat sesuatu. Semua sebenarnya mempunyai hak yang sama untuk terjun ke politik, pertanyaannya adalah mau atau tidak. 

Tidak ada masalah kalau tidak mau tetapi tidak boleh menyalahkan kalau ada orang yang mau. Saya salah satu orang yang mau untuk terjun ke politik praktis, akhirnya saya mengiyakan, akhirnya saya mau mengabdikan diri saya untuk benar-benar terjun. 

Apalagi saya melihat sekarang ini tidak ada kesenjangan yang jauh antara pemerintah dengan rakyat. Saya kan hidup pernah merasakan juga Orde Baru, dan itu sepertinya tidak tersentuh, bahkan cuman angan-angan saja bisa masuk ke Istana Negara. Kalau sekarang kan pemerintahannya sungguh dekat, murah senyum, jujur. 

Presiden kita membuat saya kembali percaya lagi, bahwa politik Indonesia ini bisa juga dipercaya, kita bisa bekerja dengan jujur dan memajukan bangsa ini. Jadi kepercayaan saya terhadap pemerintah itu balik lagi.

Baca: Kirana Tak Takut Bersaing dengan Caleg Lain

Anda ditempatkan di Dapil mana? 

Kota Cimahi sama Kota Bandung, Dapil Jabar I.

Banyak selebriti di Dapil itu, bagaimana Anda menyikapi persaingan?

Persaingan elektoral itu pasti, tapi itu kan akan menjadi seleksi alam, karena ada beberapa faktor untuk menang nantinya. Rajin turun ke dapil, dekat dengan konsituen, strategi pemenangannya, acara-acara yang dibuat, program-programnya seperti apa, sampai mungkin kalau sering muncul di tv jadi lebih dikenal, itu faktor penentu juga. 

Semakin dikenal semakin disukai. Jadi menurut saya persaingan ini, bukan sesuatu yang menakutkan, karena seperti yang Bung Karno bilang, ‘no sacrifice is wasted’, tidak ada pengorbanan yang terbuang sia-sia, jadi pengorbanannya bentuknya apa, ya kita harus turun ke dapil, kita harus mengenal konsituen kita, nah kalau itu semua sudah dijalankan otomatis, bisalah memenangkan persaingan ini.

Setelah maju sebagai Caleg, bagaimana karier Anda sebagai aktris? 

Saya sih membatasi ya. Tapi kemarin sih sempat ada syuting film di masa kampanye ini, alhamdulillah bisa jadi modal kampanye juga (tertawa). 

Terjun ke politik butuh biaya besar, bagaimana persiapan Anda?

Dana pasti disiapkan, dari pribadi, itu pintar-pintar mengatur ya. Mau dananya berkarung-karung, kalau tidak pandai mengatur, seribu suara juga susah mencarinya. Jadi dengan dana secukupnya, tapi difokuskan. Makanya sekarang ini saya belum 'jor-joran', mungkin nanti mendekati pemilihan ada strategi baru lagi. Kalau dari Partai kita dibantu bendera, hal-hal seperti itu sangat membantu, perhatian-perhatian dari Partai. 

Anda ingin bertugas di Komisi berapa?

Biarkan Partai yang mengatur, saya siap ditugaskan dimana saja, bisa dilihat dari skill saya bagusnya dimana. Tapi kalau saya punya ‘concern’ pastinya saya punya perhatian tersendiri di perempuan dan anak (Komisi VIII).

Apa yang ingin Anda perjuangankan?

Secara umum saya ingin meningkatkan value perempuan-perempuan di Indonesia, dari segi pendidikan, dari segi penghasilan, bisa bernilai lebih, jadi tidak dipandang sebelah mata.

Baca: Kirana Ingatkan Pentingnya Pahami Sejarah Perjuangan Bangsa

Bagaimana Anda akan menghadapi dunia politik yang penuh intrik?

Jujur kalau strategi untuk menghadapi intrik di politik saya belum tahu, karena saya baru, dan saya pun kaget bahwa ada intrik-intrik di politik. Sebisa mungkin saya sekarang tidak mengeluarkan pernyataan blunder, yang bisa menjadi bumerang. 

Saya mengakui saya ini baru, dan nanti kalau ada pernyataan yang blunder, saya sudah pasrah (tertawa). Cuma saya berusaha seefisien mungkin, sebaik mungkin, mengeluarkan pernyataan, atau melakukan tindak-tanduk politik saya. 

Komentar netizen soal selebriti terjun ke dunia politik nol pengalaman?

Netizen cukup jadi netizen saja, tidak usah nyinyir politik (tertawa). Tapi kalau kita benar-benar meneliti, politisi-politisi kita itu bukannya semua sekolah komunikasi politik, tidak juga. 

Semua ini kan, para politikus senior kita itu, bisa ‘skill’-nya bagus kan karena pengalaman. Kalau saya tidak pernah memulai, kita tidak pernah diberikan kesempatan untuk memulai, bagaimana kita bisa menjadi ‘expert’. Jadi biarkan alam ini menyeleksi dengan sendirinya.

Antara dunia artis dan dunia politik, mana yang lebih senggang waktunya?

Ternyata waktu lebih senggang di dunia artis. Dunia politik ini sungguh lelah (tertawa).

Quote