Yogyakarta, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Eko Suwanto mengatakan dua tahun terakhir dunia dihantam pandemi COVID-19, tak terkecuali DIY.
Pandemi COVID-19 menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan, turunnya pendapatan, dan turunnya data beli masyarakat turun.
Baca: PDI Perjuangan Yogyakarta Akan Gelar Banteng Jogja Ekspo
Untuk itulah, PDI Perjuangan hadir untuk membantu masyarakatmasyarakat dengan pemberdayaan ekonomi rakyat.
"Pemberdayaan ekonomi rakyat ini kami lakukan dengan memberikan fasilitasi pelatihan memasak, desain grafis, dan menjahit. Dalam proses ini selama 32 hari, bapak ibu dari 44 kelompok dan 220 pelaku UMKM ikut pelatihan," kata Eko di sela-sela Banteng Jogja Expo di Den Nany Resto, Kamis (20/10).
Dalam pemberdayaan tersebut, pihaknya juga menggandeng Pemda DIY.
Sehingga peserta pelatihan mendapat peralatan penunjang, seperti peralatan memasak bagi peserta pelatihan memasak, juga perlengkapan penunjang bagi peserta pelatihan desain grafis dan menjahit.
Menurut dia, Banteng Jogja Expo merupakan sarana promosi bagi UMKM. Tidak hanya itu, pelaku UMKM juga akan dibekali dengan digital marketing.
"Kami mengajak peserta pelatihan untuk masuk ke market place melalui SiBakul yang dikelola Pemda DIY. Peserta diajak untuk memahami dan memanfaatkan teknologi untuk pemasaran," benernya.
Baca: Eko Tagih Janji Rp1 miliar per Kelurahan
Ia berharap Pemda DIY turut menyerap produk UMKM. Eko mencontohkan Kabupaten Kulon progo yang memiliki program Bela Beli Kulon progo, sementara Kota Yogyakarta dengan Gandeng Gendong. Program tersebut terus didorong agar meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Misalnya saat rapat, konsumsinya dari UMKM ini. Lalu saat ketemu antar Pemda bisa memesan kenang-kenangan dari UMKM juga. Hal seperti itu harus didorong. Karena dengan pemberdayaan seperti ini, juga bisa menciptakan lapangan kerja baru. Peserta ini sudah mulai Terima pesanan, nanti tetangganya diajak juga. Kalau masalah lapangan pekerjaan bisa diatasi, kita bisa terhindar dari resesi," imbuhnya.
