Ikuti Kami

80 Persen Petani Trenggalek Dapat Asuransi

Target bersama Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin dengan pihak Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).  

80 Persen Petani Trenggalek Dapat Asuransi
Ilustrasi. Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Moch Nur Arifin (tengah).

Trenggalek, Gesuri.id - Sebanyak 80 persen lahan tanam padi di Trenggalek ikut dalam asuransi yang dikelola Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) tersebut.

Hal itu target bersama Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Moch Nur Arifin dengan pihak Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).  

“Dengan ikut asuransi, risiko bisa diminimalisir,”ucapnya, Kamis (1/8), dilansir dari kanalindonesia.com, Kamis.

Sebelumnya, Bupati Moch Nur Arifin memberikan bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) kepada kelompok tani di Trenggalek, Rabu (31/7).

“Kalau misalnya waktu panen sukses bisa dapat Rp 10 juta – Rp 15 juta per hektare. Kini kalau misalnya ada gagal panen, bisa dapat Rp 6 juta. Lumayan,” terang Gus Ipin.

Premi dalam satu musim tanam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) senilai Rp 180.000 per hektar. Para petani hanya perlu membayar Rp 36.000 per hektar.

“Sisanya dibayar dari subsidi dari pemerintah daerah,”tandasnya.

Petani bisa mengajukan klaim apabila mengalami gagal panen akibat kekeringan atau hama.

Dikatakan dia, AUTP akan banyak menolong petani ketika kondisi musim sulit diprediksi seperti saat ini.

“Sekarang ini, kapan waktu penghujan dan kapan waktu kemarau kadang tak menentu. Dengan AUTP, petani bisa lebih tenang jika sawahnya gagal panen,” tegasnya.

Bupati Arifin meminta petugas yang menghimpun petani untuk ikut program AUTP juga lebih proaktif. Jika perlu, pinta dia, para petugas mendatangi para petani door to door.

Hal ini penting untuk memberi edukasi dan pemahaman langsung tentang manfaat AUTP.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek Didik Susanto menjelaskan, sebanyak 156 hektare sawah padi gagal panen di Trenggalek sudah mengajukan klaim AUTP senilai Rp 936,8 juta untuk masa tanam pertama tahun 2019.

Sementara untuk musim taman ketiga saat ini, total pengajuan gagal panen padi sudah mencapaoi 46 hektare. Dari jumlah itu, baru dua hektare yang tercairkan. Sisanya masih mengantre.

“Total lahan pertanian padi di Trenggalek mencapai 12,028 hektare. Yang terasuransikan selama 2018 masih kurang dari 50 persen,” pungkasnya.

Quote