Ikuti Kami

Ansy Sukses Perjuangkan Dewi Bahari Bagi Alor & Sumba

"Harapannya, KKP dapat bertransformasi diri menjadi institusi bersih, transparan, berpihak pada nelayan".

Ansy Sukses Perjuangkan Dewi Bahari Bagi Alor & Sumba
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menyuarakan aspirasi daerah agar Alor dan Sumba mendapatkan bantuan program pengembangan Desa Wisata Bahari (Dewi Bahari).

Hal itu disuarakan Ansy ketika menghadiri Rapat Kerja dengan Menteri Kelautan dan Perikanan baru, Wahyu Sakti Trenggono, baru-baru ini. 

Baca: Rieke Diah Blusukan Bantu Korban Banjir di Kab Bekasi

Politisi PDI Perjuangan itu berharap, kehadiran menteri baru dapat membawa angin segar dan arah baru bagi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

"Harapannya, KKP dapat bertransformasi diri menjadi institusi bersih, transparan, berpihak pada nelayan, menjaga kedaulatan laut dan keberlangsungan hidup ekosistem laut," ujar Ansy. 

Ansy melanjutkan, karena baru pertama kali bertemu secara langsung, dirinya ingin menggali gagasan dan kebijakan Menteri KKP yang baru di sektor kelautan-perikanan. 

Anggota DPR dari Dapil NTT II itu ingin mengetahui, apa yang akan berbeda dari KKP di era  Wahyu Sakti Trenggono dengan era-era sebelumnya. 

"Bagaimana Menteri KKP yang baru menerjemahkan dan mengkonkretisasi visi besar Presiden Joko Widodo tentang Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujar Ansy.

"Saya juga ingin mendapat penjelasan tentang kebijakan perizinan benur lobster dan grand design pengembangan budidaya pembesaran lobster di era KKP yang baru," lanjutnya. 

Hal penting lainnya, sambung Ansy, yakni terkait Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor kelautan-perikanan. Dan Ansy pun menaruh perhatian besar pada komitmen keberpihakan Menteri baru terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan. 

"Dan setelah mencermati alokasi bantuan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Ruang Laut (PRL), saya menemukan bahwa alokasi bantuan untuk NTT sangat minim," ungkap Ansy. 

Ansy memaparkan, dari puluhan bantuan di lingkup Ditjen PRL, NTT hanya mendapat 1 alokasi bantuan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar). 

Baca: Djarot: Dugaan Demokrat Soal Gibran Terlalu Pragmatis! 

Karena itu, Ansy secara khusus meminta langsung kepada Menteri KKP agar mengalokasi bantuan program Desa Wisata Bahari (Dewi Bahari) kepada Kabupaten Alor dan kabupaten di Pulau Sumba. 

Dewi Bahari adalah desa yang mempunyai potensi daya tarik wisata dari pemanfaatan jasa sumber daya kelautan dan perikanan untuk dikembangkan. 

"Pembangunan Dewi Bahari merupakan upaya peningkatan nilai tambah ekonomi dari pemanfaatan jasa kelautan dan perikanan dengan mengoptimalkan peran serta masyarakat desa di pesisir laut," ungkap Ansy. 

Menurut Ansy, Dewi Bahari cocok di Alor dan Sumba, karena kedua daerah itu memiliki panorama bahari sangat indah, habitat-ekosistem laut dan bawah lautnya sangat menakjubkan. 

"Bahkan, sejak tahun lalu, kami sudah berdiskusi dengan Ditjen PRL tentang potensi dan pembangunan Dewi Bahari di Alor," ungkap Ansy.  

"Syukurlah, Menteri KKP langsung menyanggupi untuk mengalokasikan bantuan Dewi Bahari ke Pulau Alor dan Pulau Sumba.  Yang mengesankan, Menteri sangat fasih menjelaskan keindahan dan eksotisme alam pulau Sumba," tambahnya.

Quote