Jember, Gesuri.id - Bupati Jember, Faida, bersama Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko), Susiwijono, meninjau harga-harga kebutuhan pokok di Pasar Tanjung dan Pasar Mangli, Jember, Kamis, (22/11).
Dalam tinjauan tersebut, diketahui beberapa harga bahan pokok stabil. Sementara penurunan harga terjadi pada komoditas gula dan kenaikan harga terjadi pada daging ayam.
Baca: Bupati Faida Tularkan Semangat Juang Atlet Paralimpik
Menurut Bupati Faida, harga daging ayam naik karena permintaan terhadap daging ayam meningkat dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Semua membeli daging ayam,” jelasnya.
Setelah peringatan maulid, Bupati Faida memprediksi harga ayam akan kembali normal.
Selain meninjau kondisi harga barang dagangan di pasar, kunjungan itu ini juga untuk memantau perkembangan renovasi pasar di Kabupaten Jember. Bupati Faida menjelaskan, pasar rakyat merupakan pusat perputaran ekonomi rakyat.
“Dulu yang pasar bau dan kumuh, sekarang harus berubah. Sudah zaman now. Pasar boleh namanya pasar tradisional, tetapi bangunan pasarnya modern, manajemennya modern, yang jual tetep rakyat, yang dibeli tetap kebutuhan rakyat,” ucapnya.
Tahun ini Pemkab Jember memperbaiki 14 pasar pasar tradisional. Renovasi 12 pasar ditarget selesai pada akhir tahun 2018. Sementara untuk Pasar Induk dan Pasar Tanjung dibangun dalam empat tahap. Sekarang sedang melaksanakan pembangunan tahap pertama.
Bupati juga mengapresiasi komitmen para pedagang untuk berjuang bersama-sama memperbaiki pasar tradisional.
Sesmenko Susiwijono pun mengapresiasi komitmen Pemerintah Kabupaten Jember untuk membangun kembali pasar sebagai urat nadi perekonomian rakyat. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan kebijakan presiden Joko Widodo.
“Yang selalu mendorong supaya pasar sebagai pengangkat ekonomi rakyat, dan betul betul diperhatikan,” katanya.
Baca: Tolak Pasien Miskin, Bupati Faida Siap Cabut Izin Klinik
Ia berharap upaya seperti ini membuat kemajuan ekonomi, mulai di perkotaan sampai di pedesaan.
“Tidak mudah mengatur masyarakat. Kemudian dari zona yang dibuat supaya pedagang di pinggiran dikelompokkan jadi satu,” jelasnya.
