Ikuti Kami

Bupati Anas Targetkan 217 Desa Terkoneksi Internet Tahun Ini

Bupati Anas dorong petani mulai masuk ekonomi digital untuk memasarkan produknya.

Bupati Anas Targetkan 217 Desa Terkoneksi Internet Tahun Ini
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Banyuwangi, Gesuri.id - Di era digital seperti sekarang ini, semua sektor dituntut melakukan digitalisasi. Tidak terkecuali dengan sektor pertanian. Pemerintah mendorong petani mulai masuk ekonomi digital untuk memasarkan produk pertaniannya.

Baca: Bupati Anas Minta Pengusaha Properti Adopsi Kearifan Lokal

Untuk mendukung itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya menargetkan dari 217 desa yang ada seluruhnya akan tersambung jaringan fiber optic pada 2018. Hingga September sudah 172 desa terinstalasi dan tersambung jaringan tersebut.

"Tujuannya jelas efektivitas dan efisiensi pelayanan menjadi tujuan utamanya, karena sebagai Kabupaten yang fokus pada pariwisata pelayanan terhadap wisatawan dan masyarakat Banyuwangi harus betul-betul sesuai dengan kebutuhan era milenial yang harus cepat juga akurat," kata Bupati Anas. 

Pemasangan seluruh jaringan fiber optik sudah dilakukan perencanaan sejak dirinya terpilih sebagi bupati pada 2010 lalu. Masifnya dikerjakan mulai 2012 berbarengan dengan target pemasangan sedikitnya 2 ribu titik jaringan wifi di seluruh Banyuwangi. 

"Tinggal saat ini mahasiswa dan perguruan tinggi memanfaatkan fiber optic di desa-desa. Bagaimana membantu petani dalam mendigitalisasi pertanian. Selain pariwisata, Banyuwangi juga sangat fokus terhadap pertanian," pungkasnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Untag 1945 Banyuwangi Andang Subaharianto menyatakan kedepan ekonomi digital itu adalah keniscayaan. Untuk itu agar tahu lebih baik bagaimana posisi kita sekarang dan ke depan apa tantangan dan problematikanya sehingga pihaknya mengundang Dirjen PDT Kementerian Desa dan PDT memberikan pencerahan. "Karena pak Dirjen punya kompetensi untuk menjelaskan," ujarnya. 

Baca: Bupati Anas Tumbuhkan Spirit Kerja Lewat Grup Sholawat

Menurutnya, Indonesia punya produk terkait dengan agro komplek mulai dari perikanan, peternakan, dan pertanian. Ini tidak mungkin tidak di-digital-isasikan karena memang sudah tuntutan jaman. Seringkali, kata Dia, ada keluhan petani dan peternak, sering tidak mendapatkan keuntungan yang tidak memadai. Ini dikarenakan ada rantai pemasaran yang bermasalah. "Karena ini ekonomi konvensional maka kedepan perlu bergeser ke ekonomi digital," tegasnya.

Quote