Ikuti Kami

Eva Sundari: Saatnya Beralih ke Pertanian Organik

Padi yang ditanam merupakan varietas PIM, karena penemunya mengugat beberapa hal: soal lingkungan (varietas organik).

Eva Sundari: Saatnya Beralih ke Pertanian Organik
Anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari (kanan).

Blitar, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI Eva Kusuma Sundari menghadiri panen padi PIM (Petani Indonesia Menggugat) milik petani Harto di Desa Kedawung, Kec Nglegok, Kab Blitar Jawa Timur, Kamis (30/8).

Padi yang dipanen ini cukup unik karena varietas PIM, padi ini dinamakan PIM karena penemunya mengugat beberapa hal: soal lingkungan (varietas organik), produktifitas (bisa mencapai 14 ton/ha), penyakit padi (tahan berbagai penyakit termasuk potong leher), biaya produksi (50-60% lebih rendah, karena pupuk organik buatan sendiri), pestisida (jika dikasih pupuk kimia justru tumbuhnya PIM terganggu), kualitas (PIM bisa untuk sushi). 

Baca: Dua Menteri Panen Padi di Merauke

“Semakin luas ditanam, semakin mudah untuk mengurus sertifikat padi ini. Padi PIM ini salah satu jawaban atas program ketahanan dan kedaulatan pangan nasional selain kedaulatan benih, sekaligus penyelamatan lingkungan dan manusia karena organik.” Kata Eva.

Eva mengharap Kementrian Pertanian memberikan dukungan berupa pembuatan denplot masing-masing seluas 20ha di Kab Blitar dan Kediri sebagai bagian program pengembangan pertanian organik. 

“Ini tugas dari konstituen yang harus saya kawal ke Kementan, meski saya di Komisi Keuangan. Saya mendukung penuh gagasan pengembangan pertanian organik, saatnya telah tiba,” kata Eva Sundari.

Sementara itu penemu padi varietas PIM yang berprofesi sebagai PPL Kab Blitar, pak Boeing Kristiawan bermimpi menyediakan padi berkualitas.

Baca: Ganjar Dorong Harga Jual Tembakau Lebih Tinggi

Saya bermimpi bisa menyediakan padi berkualitas dengan harga murah untuk rakyat miskin. Jadi PIM ini bisa dijual di pasar-pasar sebagai beras curah.” Ungkapnya.

Sementara pak Harto pemilik sawah menimpali, “Walau hasil panen kali ini tertinggi di kawasan ini yaitu 10 ton/ha tapi saya tidak puas karena di musim hujan kemarin bisa mencapai 14 ton/ha dan tinggi 2m.” Padi PIM ini sempat viral karena tingginya bisa mencapai 2m dengan malai bisa mencapai 1000 di musim.

Quote