Ikuti Kami

GMNI Kalteng Minta Banjir Jadi Evaluasi Bersama

Hujan deras yang mengguyur sejak ahkir Agustus 2021, menjadi penyebab banjir yang dialami di berbagai daerah di Kalimantan Tengah.

GMNI Kalteng Minta Banjir Jadi Evaluasi Bersama
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalimantan Tengah (Kalteng). (Istimewa)

Palangka Raya, Gesuri.id - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan, banjir yang melanda di berbagai daerah di wilayah Kalimantan Tengah beberapa hari belakangan ini, merupakan tantangan bagi kita semua. 

Baca: Amien Rais Soal Isu Presiden 3 Periode, Halusinasi Kadrun !

Hujan deras yang mengguyur sejak ahkir Agustus 2021, menjadi penyebab banjir yang dialami di berbagai daerah di Kalimantan Tengah. Hingga kini tercatat 9 Kabupaten di Kalimantan Tengah yang terdampak bencana banjir. 

DPD GMNI Kalteng melalui Wakil Ketua Bidang Media & Propaganda Daniel Olan menyampaikan bahwa, banjir yang terjadi di berbagai daerah di wilayah Kalimantan Tengah hendaknya menjadi evaluasi bersama kedepannya, agar kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir yang hampir terjadi disetiap musim penghujan dapat di tanggulangi sedini mungkin. 

"Dan kepada setiap elemen masyarakat maupun pemerintah agar dapat terciptanya solidaritas untuk saling bahu membahu dalam membantu rekan-rekan maupun keluarga yang saat ini terdampak bencana banjir," ujar Daniel, baru-baru ini.

Daniel juga mengungkapkan, semua pihak tidak perlu untuk saling menyalahkan. Dia juga mengajak semua elemen untuk bergandeng tangan saling bergotong royong membantu keluarga, sahabat maupun rekan rekan yang pada saat ini terdampak bencana banjir. 

Hal  yang senada juga di sampaikan oleh Ronaldi Muher selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi & Kaderisasi DPD GMNI Kalteng.

"Kita tidak menginginkan musibah ini terjadi, namun yang perlu diketahui untuk kita bersama yaitu mengenai peran penting nya Rencana  Detail Tata Ruang  (RDTR) dan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) serta IMB.  Hal ini memuat tentang dampak dan akibat dari suatu kegiatan pembangunan diatas lahan atau wilayah yang rentan terjadinya bencana alam, salah satunya berguna dalam mengatasi bencana banjir," ujar Ronaldi. 

Baca: Kriminalisasi Ulama? Ruhut: Rizieq Shihab Memang Bersalah

Ronaldi yang juga adalah Gubernur BEM Fisip UPR periode 2021/2022 tersebut mengungkapkan bahwa tidak serta merta  kejadian bencana banjir ini terjadi oleh bencana alam saja. Dampak dari aktivitas manusia yang berlebihan, eksploitasi hutan, aktivitas tambang yang tak berizin serta berskala besar oleh para oknum untuk meraup keuntungan, menjadi faktor yang mengakibatkan menurunnya keseimbangan alam lingkungan. 

"Kurangnya penyerapan air pun juga menjadi pemicu banjir. Belajar dari permasalahan saat ini semoga kedepan agar menjadi perhatian serius sehingga pemerintah beserta masyarakat mampu mengatasi maupun menanggulangi bencana banjir", pungkasnya.

Quote