Ikuti Kami

Haul Taufiq Kiemas, Yasonna: Hilangnya Negarawan & Sahabat

Yasonna Laoly tidak menganggap Alm Taufiq Kiemas sebagai seorang pimpinan MPR dimana waktu itu dirinya menjabat sebagai ketua fraksi.

Haul Taufiq Kiemas, Yasonna: Hilangnya Negarawan & Sahabat
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. (gesuri.id/Alvin Cahya Pratama)

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengatakan meski telah 9 tahun berlalu berpulangnya Almarhum (Alm) Taufiq Kiemas, hingga saat ini, masih merasa kehilangan tidak hanya sebagai seorang sahabat tapi juga sebagai seorang negarawan.

Baca 9 Tahun Taufiq Kiemas, Hamka Haq Ungkap 5 Pesan Penting Alm.

Itu dikatakannya saat hadir serta memberikan sambutan dalam peringatan 9 tahun Haul Almarhum Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Rabu (8/6).

Menurut Yasonna, ia tidak menganggap beliau sebagai seorang pimpinan MPR dimana waktu itu dirinya menjabat sebagai ketua fraksi. Namun, lanjutnya, ia menilai almarhum sebagai seorang guru, sahabat dan seorang kakak sebab beliau memberikan teladan-teladan yang sangat baik kepada kami.

“Pertama yaitu konsistensi kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, saat itu kami ditugaskan pada waktu itu saya sebagai pimpinan fraksi pak Basarah sebagai sekretaris fraksi dan beberapa tim kita untuk betul-betul mencoba kembali bersama sama fraksi-fraksi yang lain membentuk tim, dan lahirlah program sosialisasi 4 pilar,” kenangnya.

Kemudian, ia melanjutkan, mulai mengingatkan bangsa dan negara ini untuk bagaimana proses lahirnya Pancasila akhirnya keputusan politiknya melalui Keputusan Presiden (Kepres), untuk memeringati hari lahirnya Pancasila.

“Konsistensi beliau sangat jelas kepada bangsa dan negara satu hal penting yang pernah almarhum lakukan yaitu beliau mengumpulkan serta mengeratkan bangsa dengan mengumpulkan anak-anak PKI, anak-anak pejuang pada waktu itu agar melupakan sejarah pahit untuk kepentingan bangsa,” ungkapnya.

Merukunkan kembali anak-anak bangsa ini, teladan yang sangat baik, beliau adalah seorang perekat mampu melakukan lobi-lobi politik melalui batas-batas ideologis.

Baca Gorengan Isu Hubungan Dengan Jokowi, Bu Mega Hanya Tersenyum

Beliau waktu itu juga bertemu dengan ustad Ba’asyir, Habib Rizieq untuk mencoba menjembatani perbedaan-perbedaan itu semua untuk kepentingan bangsa betul-betul teladan.

“Kami semua sebagai generasi penerus setiap tahun mengadakan peringatan ini untuk mengingat perjuangan beliau dan sebagai kader-kadernya kami akan meneruskan perjuangan beliau. Kita kehilangan seorang negarawan, seorang guru, seorang sahabat,” pungkas Yasona.

Quote