Jakarta, Gesuri.id - Di tengah polemik Revisi UU KPK yang mendapat pertentangan dari masyarakat luas, Advokat senior DR. H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH. MH. melalui Disertasinya mengeritik KPK yang dalam pelaksanaan kewenangan pencegahan porsinya jauh lebih kecil dibandingkan penindakan.
Henry berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dengan predikat sangat memuaskan (Cumlaude) dari Universitas Trisakti, Kamis (10/10/2019).
Hal itu diraihnya setelah berhasil mempertahankan Disertasi berjudul "Politik Hukum Pencegahan Korupsi: Optimalisasi Legislasi Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi di Indonesia" di hadapan Dewan Penguji.
Itulah Henry Yoso, anak kampung dari Pulau Pisang, Krui, Lampung yang malang melintang 35 tahun menjadi advokat, kemudian mengabdi di masyarakat sebagai Pendiri dan Ketum Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) dalam upaya membantu Pemerintah memberantas Narkoba hingga menjadi Wakil Rakyat di Senayan. Dari berbagai karir yang sudah mencapai pada titik tertinggi itulah, Henry tetap tidak melupakan untuk menuntut ilmu hingga jenjang Doktor,
Tak ada yang menyangka, Henry yang 55 tahun lalu, saat berusia 10 tahun (kelas 3 SD), pernah dikirim ayahnya yang merupakan Camat Metro dari Liwa, Lampung Barat ke Metro dengan menumpang di bak truk muatan kopi mentah selama 2 hari 2 malam bisa meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dan segudang pengalamannya dalam dunia hukum juga politik.
Sejumlah Pejabat Negara dan kolega Henry Yoso, hadir menyaksikan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan periode 2014-2019 itu mempertahankan penelitian Disertasinya.
Diantara yang hadir, tampak Ketua KPU RI Arief Budiman, Ketua Bawaslu RI Abhan, Ketua Ombudsman RI Prof. Amzulian Rifai, Sekjen Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN Himawan Arief Sugoto, Anggota DPR RI Dapil Lampung I periode 2019-2024 H. Mukhlis Basri, Anggota DPR RI 2014-2019 Erwin Moeslimin Singajuru, Anggota DPR RI Endro Suswantoro Yahman, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan M. Nurdin, Advokat senior Prof. Otto Hasibuan, mantan Dubes Polandia yang juga pengusaha Nasional Peter F Gontha, mantan Dubes Mexico yang juga Dewan Pakar DPP Granat Komjen Pol (Purn) Ahwil Luthan, mantan Danjen Kopassus yang juga Dewan Pembina DPP Granat Muchdi PR, Sekjen DPP Granat Brigjen Pol (Purn) Drs. H. Ashar Suryobroto, Anggota DPR RI periode 2014-2019 Wiryanti Sukamdani, Ketua DPN Peradi Prof. Fauzie Yusuf Hasibuan, SH. MH, Dir. Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Eko Daniyanto, Komedian yang juga Pengurus DPP Granat Indro Warkop, wartawan senior Ilham Bintang.
Tampak berjejer karangan bunga dari sejumlah Pejabat Negara dan tokoh penting seperti kiriman vas bunga cantik dari Ketua Umum PDI Perjuangan Hj. Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pertahanan Jenderal Ryamizard Ryacudu, Menteri ATR / Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Hukum dan HAM yang sekarang Anggota DPR RI periode 2019-2024 Prof. Yasonna Laoly, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 Fahri Hamzah, Ketua Komisi II DPR RI 2014-2019 Zainuddin Amaly, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Andi Ridwan Wittiri, Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, Kepala BNN Komjen Pol Drs. Heru Winarko, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Lampung Arinal Djunaedi, Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, Sekjen Bawaslu Gunawan Suswantoro, Advokat senior Maqdir Ismail, Plt Ketum DPP Granat yang juga mantan Kepala BNN Komjen Pol (Purn) Drs. Togar M. Sianipar, M.Si, Rektor Ubhara yang juga Dewan Pakar DPP Granat Irjen Pol (Purn) Prof. Bambang Karsono, DPD Granat Jabar.