Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XIII DPR RI, Jamaluddin Idham, menyoroti kondisi masyarakat yang masih menghadapi krisis air bersih serta aliran listrik yang belum sepenuhnya pulih pascabencana banjir dan longsor.
Ia menegaskan, pemulihan kebutuhan dasar warga harus menjadi prioritas utama.
Sebagai putra daerah Tanah Rencong, Jamaluddin menegaskan komitmennya untuk memastikan masyarakat bisa kembali menjalani aktivitas normal sesegera mungkin. Setiap keluhan masyarakat, kata dia, akan langsung ditindaklanjuti.
Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri
“Ini bukan hanya soal bantuan, tetapi tentang hadir bersama warga ketika mereka sedang menghadapi masa-masa sulit,” kata Jamaluddin kepada wartawan, Kamis (11/12).
Salah satu persoalan mendesak yang disampaikan warga adalah ketiadaan penerangan akibat listrik yang belum menyala sejak banjir melanda. Hal tersebut membuat aktivitas warga lumpuh, terutama saat malam hari, sementara anak-anak dan lansia harus bertahan dalam kondisi gelap gulita.
“Menyahuti kendala yang dihadapi masyarakat tentang kebutuhan lampu pada malam hari, kita menyalurkan solar cell atau lampu tenaga surya, agar setidaknya malam di Beutong Ateuh tidak lagi sepenuhnya pekat,” tegasnya.
Selain persoalan listrik, endapan lumpur yang memenuhi rumah-rumah penduduk masih menjadi tantangan besar. Banyak warga belum bisa kembali menempati rumah mereka karena kondisi yang belum layak.
“Untuk itu, kita menyediakan tenda pengungsian sebagai tempat berteduh sementara bagi masyarakat yang kehilangan kenyamanan dan keamanan rumah sendiri,” jelas Jamaluddin.
Krisis air bersih juga menjadi isu serius. Sumur-sumur warga tercemar lumpur dan kotoran, menyebabkan pasokan air layak konsumsi sulit diperoleh.
“Air merupakan kebutuhan vital. Oleh sebabnya, kita menyalurkan alat penjernih air agar warga dapat segera memperoleh pasokan air bersih untuk kegiatan sehari-hari,” ujarnya.
Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap di Perbankan
Tak hanya itu, penyakit pascabanjir mulai bermunculan, terutama pada anak-anak dan lansia. Beberapa warga dilaporkan mengalami demam, diare, dan infeksi kulit.
Jamaluddin memastikan, dirinya akan terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan seluruh kebutuhan dasar masyarakat dapat terpenuhi secara bertahap.
“Saya ingin masyarakat kita tidak ada yang sakit pascabencana banjir melanda,” imbuhnya.

















































































