Kabupaten Bandung – Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Angie Natesha Goenadi Go, menyatakan komitmennya dalam mendampingi dan mengawal proses hukum kasus pelecehan seksual dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi di wilayahnya.
Politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Teh Angie ini menyoroti maraknya kasus kekerasan, khususnya terhadap perempuan dan anak, yang dinilainya perlu menjadi perhatian serius semua pihak. Menurutnya, selain penegakan hukum, upaya preventif dan edukasi masyarakat harus diperkuat.
"Sebagai wakil rakyat, saya berkomitmen memperjuangkan hak-hak korban dan menciptakan lingkungan yang aman, khususnya bagi perempuan dan anak. Kita tidak boleh tinggal diam,” tegas Teh Angie, Jumat (16/5).
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, serta lembaga perlindungan anak dalam upaya pencegahan kekerasan seksual. Salah satu langkah konkret yang menurutnya penting adalah memperluas program edukasi, terutama di lingkungan sekolah.
"Anak-anak perlu dibekali pemahaman sejak dini tentang bahaya kekerasan seksual dan bagaimana menjaga keselamatan diri mereka," tambahnya.
Selain itu, Teh Angie juga mengajak masyarakat untuk berani bersuara, memberikan ruang aman bagi para korban, dan tidak membiarkan pelaku kekerasan lolos dari jerat hukum.
Sebagai bentuk nyata dari komitmennya, Teh Angie turut mengawal langsung dua kasus besar yang terjadi di Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung. Pertama, kasus kekerasan seksual terhadap lima anak, serta kasus KDRT berat di mana seorang suami menusuk istrinya hingga mengalami luka serius.
"Saya turun langsung, mengawal dari awal sampai akhir proses hukum, berkoordinasi dengan Kapolresta Bandung dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A)," tandasnya.
Teh Angie menegaskan bahwa keadilan bagi korban tidak boleh berhenti di meja laporan. Perjuangan harus dilanjutkan hingga para korban mendapatkan pemulihan yang layak dan pelaku dihukum setimpal.
"Pemerintah harus hadir secara nyata, menyediakan layanan pendampingan hukum, psikologis, dan memastikan korban tidak kembali menjadi korban untuk kedua kalinya,” pungkasnya.
Dengan gerakan yang konsisten dan menyeluruh, Teh Angie berharap Kabupaten Bandung bisa menjadi daerah yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak.