Ikuti Kami

Momen Keceriaan Saat Jokowi Berdialog dengan Orang Boyolali

Kegiatan dengan tajuk Sarasehan Pengelolaan Dana Desa di Gedung PRPP Semarang itu dipenuhi gelak tawa.

Momen Keceriaan Saat Jokowi Berdialog dengan Orang Boyolali
Presiden RI Joko Widodo berdialog dengan kepala desa dan pendamping desa asal Boyolali. Jokowi sempat tertawa dan lupa bertanya ketika mendengar istilah Tampang Boyolali, Kamis (22/11/2018) di Semarang. (Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah)

Semarang, Gesuri.id - Ada hal unik ketika Presiden RI Joko Widodo berdialog dengan para kepala desa dan para pendamping desa se-Jawa Tengah, Jumat (23/11) siang. 

Kegiatan dengan tajuk Sarasehan Pengelolaan Dana Desa di Gedung PRPP Semarang itu dipenuhi gelak tawa terutama ketika Jokowi hampir selesai berpidato. Gelak tawa pertama kali membahana ketika Jokowi mencoba bertanya kepada para peserta yang hadir soal pertanggungjawaban dana desa kepada peserta yang hadir. 

Baca: Rahmad: Prabowo Harus Minta Maaf pada Rakyat Boyolali

Namun, pertanyaan yang diajukan tidak direspon dengan baik. Tidak puas atas jawaban itu, ia meminta perwakilan kepala desa dan pendamping desa maju ke atas panggung. Jokowi memilih sendiri perwakilan yang maju. 

"Ada Boyolali nggak? Boyolali mana. Coba maju," pinta Jokowi. Tidak berselang lama, datang dua orang naik ke panggung. Salah satu kepala desa laki-laki bernama Sugeng unjuk diri maju ke depan diikuti salah seorang pendamping desa perempuan bernama Wulandari. "Boyolali ya. Boyolali juga?" tanya Presiden. 

"Iya," jawab Wulan, yang kala itu reflek mencium tangan Jokowi. Setelah berada di panggung, Jokowi berceloteh bahwa dirinya juga lahir di Boyolali. "Sebelah kiri Boyolali, kanan Boyolali, ini (menunjuk diri) juga Boyolali," sahut Jokowi, disambut gemuruh peserta. 
 
Kepada dua peserta itu, Jokowi bertanya soal pertanggungjawaban dana desa. Sugeng menjawab LPJ dana desa itu sulit. Laporan yang dibuat juga harus ditembuskan ke berbagai instansi. 

"Saya enggak bisa menghitung, ada banyak," ucap Sugeng. Hal sama disampaikan Wulandari. Menurut dia, LPJ dana desa menjadi banyak karena diwujudkan ke dalam banyak pekerjaan. Uang Rp 200 juta misalnya, dibagi menjadi beberapa pekerjaan, sehingga pelaporan menjadi banyak. 

"Laporan banyak karena dibuat kegiatan kecil, jadi laporan banyak," jawabnya. Di akhir pertanyaan, tidak ada pembagian sepeda seperti dialog pada umumnya. Namun, Wulan diberi kesempatan berswafoto di atas panggung bareng Jokowi. 

Baca: Ketua DPC Boyolali Sambut Baik Permintaan Maaf Prabowo

"Ini tampang Boyolali," ucap Wulan, yang kemudian disambut tawa dari mulut Jokowi. "Hehe Hehe. Saya jadi lupa bertanya," ucap Jokowi sembari lengan kanannya memegang jidat. 

Hadir dalam kesempatan itu, selain Jokowi ada juga ibu negara Iriana, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menseskab Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Quote