Ikuti Kami

PDI Perjuangan Fokus Tangani Stunting di NTT

Provinsi NTT saat ini masih dihadapkan dengan masalah stunting di level 20 persen, tertinggi secara nasional.

PDI Perjuangan Fokus Tangani Stunting di NTT
Anggota Komisi V DPRD NTT, Emanuel Kolfidus, S.Pd. (paling kiri) menegaskan PDI Perjuangan terus fokus dalam menangani masalah Stunting di NTT.

Kupang, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPRD NTT, Emanuel Kolfidus, S.Pd menegaskan PDI Perjuangan terus fokus dalam menangani masalah Stunting di NTT.

Baca: Gempa Cianjur, Puan: Prioritaskan Penanganan Korban

Menurut Emanuel Kolfidus, Selasa (22/11), Provinsi NTT saat ini masih dihadapkan dengan masalah stunting di level 20 persen, tertinggi secara nasional.

Untuk mengatasi masalah ini tidak bisa dilakukan sendiri oleh  pemerintah, karena itu PDI Perjuangan juga ikut konsen dalam menangani stunting di NTT.

Selain itu, lanjut Emanuel Kolfidus, stunting merupakan keadaan kronis gagal tumbuh pada anak-anak, terutama umur 0-2 tahun dan berdampak serius pada masalah kesehatan dan pendidikan. 

"Dalam turut mengatasi masalah stunting di NTT, DPP PDI Perjuangan membentuk Gerakan Perempuan PDI Perjuangan Peduli Stunting. Gerakan ini antara lain melalukan kegiatan penyadaran  (edukasi), juga intervensi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak dengan status sunting," kata Emanuel.

Salah satu lokasi sasaran penanganan stunting yang dilakukan PDI Perjuangan yakni di Kabupaten Sikka.

Baca: Gempa Cianjur, Puan: Korban Luka Harus Cepat Ditangani!

"Kegiatan ini dihadiri ibu Indarwati Pareira, istri Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Andreas Hugo Pareira. Pembagian paket  melaksanakan kegiatan Peduli Stunting di Kelurahan Kota Uneng dan Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka," katanya.

Emmanuel mengatakan, kegiatan berupa edukasi dan pembagian paket PMT kepada 100 anak stunting di dua kelurahan tersebut dihadiri juga oleh Ketua TP PKK, Ani Idong, Camat Alok, Chery Newar.

Quote