Cirebon, Gesuri.id – Peringatan Hari Tani Nasional tahun ini menjadi momentum bagi DPD PDI Perjuangan Jawa Barat untuk turun langsung menyapa dan mendengar aspirasi petani. Mengusung tema “Bumi Lestari, Petani Berdikari: Kembali ke Sawah, Menyemai Masa Depan,” rangkaian kegiatan digelar di Desa Matangaji, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Surono, Ketua Komisi II DPRD Jabar Fraksi PDI Perjuangan Bambang Mujiarto, Bupati Cirebon Imron, serta Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Sophi Zulfia.
Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan nyata terhadap perjuangan dan kesejahteraan petani.
Kegiatan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars PDI Perjuangan, dilanjutkan mengheningkan cipta dan pembacaan cerita sejarah Desa Matangaji oleh tokoh masyarakat sebagai refleksi atas perjuangan petani dari masa ke masa.
Doa bersama menjadi rangkaian berikutnya sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen dan harapan untuk masa depan pertanian yang lebih baik.
Dalam sambutannya, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, menekankan pentingnya keberpihakan terhadap petani dan pelestarian lingkungan demi ketahanan pangan nasional.
Dialog interaktif antara petani dan para pejabat yang hadir menjadi bagian penting dari acara ini. Para petani diberi kesempatan menyampaikan aspirasi, kendala, dan harapan mereka secara langsung agar kebijakan yang diambil dapat lebih tepat sasaran.
Usai dialog, dilakukan prosesi pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan, disusul dengan menyalakan pompa air secara simbolis yang menjadi sorotan utama.
Aksi ini menegaskan dukungan konkret bagi pengairan sawah dan kelancaran produksi pangan.
Sebagai bentuk kepedulian nyata, DPD PDI Perjuangan Jabar juga memberikan bantuan paket sembako dan pompa air kepada kelompok-kelompok petani. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban petani sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah Cirebon.
Rangkaian kegiatan diakhiri dengan makan bersama yang penuh keakraban antara pejabat, tokoh masyarakat, dan para petani, memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas dalam menjaga ketahanan pangan bangsa.