Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPR RI Puan Maharani berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI menyalurkan bantuan ikan segar kepada 800 anak bawah umur dua tahun (baduta) dan ibu hamil di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Bantuan seberat 5 kilogram per penerima tersebut diserahkan melalui kegiatan Safari Gemarikan (Gerakan Gemar Makan Ikan) yang digelar di Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten, Senin (15/12/2025).
"Saya baru pertama kali dapat bantuan ikan segar, paling nanti akan dimasak. Biasanya anak saya makan nasi sayur, kalau daging paling kayak lele atau ayam," ungkap Triani (30), salah satu penerima bantuan asal Desa Tambong Wetan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten.
Menurut Triani, bantuan ikan segar tersebut sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan asupan makanan bergizi bagi anak. Ia berharap konsumsi ikan dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan dan kesehatan buah hatinya.
"Kalau sekarang, kebanyakan anak-anak suka makanan yang instan-instan. Jadi nanti akan diajari agar anak-anak suka makan ikan," katanya.
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Puan Maharani serta Kementerian Kelautan dan Perikanan atas pelaksanaan Safari Gemarikan di wilayahnya.
"Tentu itu dalam rangka kolaborasi bersama yang kami sampaikan kepada beliau karena angka stunting masih cukup tinggi di Kabupaten Klaten. Alhamdulillah direspon baik oleh beliau dengan menghadirkan program gemar makan ikan (Gemarikan)," tutur Hamenang.
Ia berharap program tersebut dapat memberikan dampak signifikan terhadap penurunan angka stunting sekaligus membiasakan masyarakat Kabupaten Klaten mengonsumsi ikan dalam kehidupan sehari-hari.
"Karena ikan itu sangat bagus dikonsumsi masyarakat, baik mulai dari balita sampai dewasa. Sebab memiliki kandungan-kandungan yang bergizi," katanya.
Disinggung mengenai kondisi stunting di Kabupaten Klaten, Hamenang menyebut angkanya masih berada pada dua digit. Karena itu, pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kepentingan terus bergerak bersama untuk menuntaskan persoalan tersebut.
"Kami sadar bahwa masalah stunting itu kompleks, tidak disebabkan sekadar masalah perekonomian saja. Sebab, meski angka kemiskinan sudah turun satu persen lebih, tapi realitasnya tidak equal dengan penurunan angka stunting," paparnya.
Ia menambahkan, persoalan stunting juga erat kaitannya dengan pola asuh orang tua, khususnya dalam pemberian asupan makanan harian bagi anak. Karena itu, ia mengingatkan bahwa makanan bergizi tidak selalu harus mahal.
"Simpel seperti tahu, tempe, telur, ayam, dan ikan Insya Allah membuat masyarakat lebih sehat. Sedangkan untuk anak-anak Insya Allah lebih sehat, membuat sehat, dan bisa meminimalisir angka stunting ketimbang memakan junk food (makanan siap saji)," jelasnya.
Ke depan, Pemerintah Kabupaten Klaten berkomitmen untuk mengembangkan sektor budidaya ikan agar produksi ikan lokal semakin melimpah, mudah diakses masyarakat, dan mendorong budaya gemar makan ikan di Bumi Bersinar.

















































































