Jakarta, Gesuri.id - Benteng Vastenburg menjadi saksi semarak Soekarno Run Solo 2025, sebuah gelaran akbar yang memadukan semangat olahraga dan patriotisme. Ribuan pelari dari berbagai daerah memadati kawasan bersejarah ini, siap menaklukkan rute lari yang menantang dan penuh makna kebangsaan.
Suasana khidmat menyelimuti arena saat lagu kebangsaan “Indonesia Raya” berkumandang, dinyanyikan serentak oleh seluruh peserta. Momen ini membangkitkan kobaran semangat nasionalisme sebelum pelepasan peserta dilakukan pada Minggu pagi (15/6/2025).
Barisan tokoh penting hadir melepas peserta, di antaranya Ketua DPP PDI Perjuangan Komaruddin Watubun, Djarot Saiful Hidayat, Ribka Tjiptaning, dan Ronny Talapessy. Mereka didampingi oleh Wakil Sekjen PDI Perjuangan Yoseph Aryo Adhi Dharmo dan Ketua DPC PDI Perjuangan Solo FX Hadi Rudyatmo, serta turut disemarakkan oleh kehadiran Wali Kota Solo Respati Ardi, Anggota DPR Arya Bima, dan musisi Elfonda Mekel (Once Mekel).
Menariknya, setelah hampir seluruh peserta dilepas, para tokoh tersebut tidak segera meninggalkan lokasi. Mereka justru membaur dan turut berlari bersama masyarakat, menunjukkan semangat kebersamaan dan totalitas dalam memperingati Bulan Bung Karno.
FX Hadi Rudyatmo menyampaikan bahwa peringatan ini memiliki makna mendalam.
“Bulan Bung Karno adalah bulan yang keramat bagi saya dan kawan-kawan. Lahirnya Pancasila, yang juga ideologi PDIP, serta kelahiran Bung Karno pada 6 Juni dan wafatnya pada 21 Juni menjadi momentum penting,” ujar Rudy, sapaan akrabnya..
Ia menekankan filosofi ‘berlari di atas kaki sendiri’ sebagai ajakan berdikari.
“Soekarno Run ini kami lakukan dengan berlari di atas kaki sendiri. Ini bermaksud mengajak seluruh elemen masyarakat, karena yang paling berharga adalah kesehatan. Lari adalah olahraga paling murah. Ketika kita berlari di atas kaki sendiri, itu artinya berdikari.”
“Yuk, rakyat Solo berdikari. Jaga kesehatan. Orang tidak punya uang, kalau sehat tidak ada persoalan. Tapi orang yang banyak uang kalau tidak sehat, itu sedih,” lanjut Rudyatmo.
Ia pun menyambut antusiasme masyarakat yang luar biasa dan menegaskan komitmen menjadikan Soekarno Run sebagai agenda tahunan.
Sementara itu, Komaruddin Watubun menyebut Soekarno Run bukan sekadar perlombaan, melainkan cara merawat semangat perjuangan.
“Ketika kita berlari, kita juga meresapi nilai-nilai perjuangan para pahlawan. Ini adalah cara kita merayakan Indonesia, bersama-sama, dengan langkah kaki dan hati yang teguh,” tutur Komaruddin Watubun.
Soekarno Run telah menjadi lebih dari event olahraga—ia menjelma menjadi panggung konsolidasi semangat kebangsaan dan kesehatan publik di tengah suasana penuh semangat dan kekeluargaan.