Ikuti Kami

Rudianto Harap IPM Babel Jadi Makin Berkualitas

Stunting berdampak akan masa depan kehidupan mereka dan menurunkan kualitas IPM.

Rudianto Harap IPM Babel Jadi Makin Berkualitas
Anggota Komisi I DPR RI Rudianto Tjen.

Bangka, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI Rudianto Tjen berharap, dengan menurunnya angka stunting, berdampak terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Babel menjadi berkualitas yang pada akhirnya dapat melahirkan SDM yang berkualitas ke depannya.

Pasalnya, dijelaskan Rudi, gangguan stunting akan berpengaruh terhadap kecerdasan otak dan mengalami keterlambatan cara berpikir, sehingga berdampak masa depan kehidupan mereka dan menurunkan kualitas IPM.

"Stunting inikan efeknya bukan sekedar bayi kurang gizi, kehidupannya kurang sehat dan sebagainya tetapi ini kan berkelanjutan anak ini akan tumbuh, dewasa, dan menjadi usia produktif dan sebagainya semuanya akan menjadi hambatan bagi anak - anak itu," kata Rudianto Tjen.

Baca: Rudi Minta Kader Banteng Babel Terus Solid Bantu Masyarakat

Penyebab kasus stunting, kata Rudi, antara lain kekurangan gizi kronis yang lama, pola asuh yang kurang baik, daya beli, ketersediaan pangan, pernikahan dini, dan akses lingkungan, termasuk akses sanitasi dan air bersih.

Oleh karenanya, untuk memutuskan mata rantai stunting saat ini, Rudi berharap pemerintah daerah fokus menangani dari hulu sampai ke hilir dengan menerjunkan tim pendamping keluarga (TPK).

"Nantinya mereka bekerja dengan melakukan pendataan anak-anak bawah lima tahun (balita), calon pengantin, ibu hamil, dan menyosialisasikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya asupan gizi dan kesehatan," tuturnya.

Rudi menyampaikan, bahwa presiden telah menginstruksikan seluruh jajarannya di daerah termasuk Kepulauan Bangka Belitung ikut bersinergi dan fokus terhadap pengentasan stunting tersebut.

"Kita berharap kasus stunting di Bangka Belitung bisa terus menurun sesuai target pemerintah pusat," katanya.

Baca: Rudi Motivasi Warga Manfaatkan Teknologi Digital

Diketahui, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah memutakhirkan data 236.764 atau 81,65 persen dari 289.975 data keluarga hasil Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK-21). 

Hasil gerak cepat pemutakhiran data yang berlangsung dari 1 September hingga 31 Oktober 2022 ini akan digunakan sebagai sasaran percepatan penurunan prevalensi stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Pendekatan keluarga berisiko stunting berdasarkan lima kegiatan prioritas, yaitu penyediaan data keluarga berisiko stunting, pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan semua calon pengantin atau calon Pasangan Usia Subur (PUS), surveilans keluarga berisiko stunting, dan audit kasus stunting.

Quote