Ikuti Kami

Samuel Wattimena: Anak Muda Jangan Malu Pada Produk Lokal

"Saya membuat kostum (saat itu) dan kostum yang dipakai oleh mereka itu memenangkan penampilan terbaik di Budokan, arena musik di Jepang".

Samuel Wattimena: Anak Muda Jangan Malu Pada Produk Lokal
Perancang mode yang fokus pada kain nusantara, Samuel Wattimena, saat menyampaikan sambutan dalam pegelaran busana dari hasil karyanya bertajuk An Exotic Journey to Nusantara yang diselenggarakan KBRI Seoul secara virtual, Sabtu (27/3). (Sumber: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Perancang mode yang fokus pada kain nusantara, Samuel Wattimena, sangat yakin produk lokal Indonesia bisa mendunia. Samuel menyampaikan, bahwa dulu saat ia memulai karir sebagai perancang busana di tahun 1979, tidak begitu lama ia kemudian bisa merasakan 'panggung dunia'. 

Baca: Megawati: Jangan Takut Berkreasi, Made in Indonesia Terbaik!

Saat itu, kata dia, pada tahun 80-an, pria yang akrab disapa Sammy ini menceritakan keberangkatannya ke Tokyo untuk mengikuti World Pop Song Festival. Dan keberangkatannya itu tidak lain karena karyanya dilirik sebelumnya yang berani mengangkat tema kebudayaan Indonesia.  

"Saya membuat kostum (saat itu) dan kostum yang dipakai oleh mereka itu memenangkan penampilan terbaik di Budokan (arena musik sangat terkenal di Jepang)," kata Sammy saat menyampaikan sambutan dalam pegelaran busana dari hasil karyanya bertajuk An Exotic Journey to Nusantara yang diselenggarakan KBRI Seoul secara virtual, Sabtu (27/3). 

Dalam acara fashion show virtual itu turut hadir Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri, Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi, dan sejumlah tokoh kenamaan dari dunia fesyel asal negeri Gingseng itu seperti Kyung ran- Choi serta Sohn Kyung - shik selaku petinggi CJ Group. 

Menurut Sammy, sebagai perancang busana yang selama ini sudah puluhan tahun menggeluti kain atau wastra nusatara, mengatakan bahwa produk atau karya lokal Indonesia tidak kalah dengan negara-negara maju. Buktinya, saat ini dia bersama The Palace, ia merancang perhiasan yang tentunya banyak mengangkat kearifan lokal. Dan karya-karya tersebut ditampilkan pada pagelaran virtual saat ini. 

"Kita Indonesia, seniman, kreator-kreator bangsa ini, kan kita sudah berhubungan dengan dunia global. Kita memiliki kekayaan yang begitu besar. Nah kekayaan ini yang saya sebut lokal. Lokal ini kalau kita kelola dengan baik, lokal ini adalah global," kata Sammy yang pernah mendapat penghargaan dari negara yakni Upakarti lewat jasanya membina Wastra Nusantara. 

"Jadinya, kalau yang tadinya kita sibuk untuk meng-ekspor produk saja, sekarang kita bisa mengekspor produk dan menarik mata dunia untuk melihat kelokalan kita," sambung Sammy. 

Sammy mengakui, dirinya memang tidak mengerti secara teknis seperti cara memproduksi cincin ataupun kalung. Tapi menurutnya, lewat kolaborasi, sekat itu diterabas. Dari segi fesyen, Sammy berbicara dan menyampaikan idenya terkait estetika lewat pengetahuannya tentang kebudayaan nusantara. 

Baca: Rumah Budaya PDI Perjuangan, Rano: Jaga Identitas Bangsa

Kebudayaan nusantara yang begitu beragam dan kaya, tegas Sammy, harus dipegang menjadi karakter sebuah karya anak bangsa. Sebab hal itu menjadi identitas kuat bangsa Indonesia. 

"Sehingga istilah saya lokal is the new global. Kenapa kutipan ini menjadi penting, salah satunya menurut saya untuk memberikan percaya diri kepada seniman di berbagai daerah kepada generasi muda untuk menggunakan apa yang kamu miliki secara lokal. Karena kekayaan lokal, kalau kamu mau, kita kelola dengan benar itu adalah kekuatan kita di dunia global," kata Sammy.

Quote