Makassar, Gesuri.id - PDI Perjuangan Sulawesi Selatan (Sulsel) menambah jumlah hewan kurban khususnya dalam 5 tahun terakhir ini, yang diberikan bagi masyarakat di setiap perayaan hari raya Iduladha.
PDI Perjuangan Sulawesi Selatan memang nyaris tidak pernah absen menyembelih hewan kurban.
Baca: Lasarus: Duplikasi Jembatan Kapuas I Dimulai Secepatnya
Demikian dalam keterangan tertulis kepada Gesuri, Rabu (13/7).
Berdasarkan data yang dihimpun, pada tahun 2017 PDI Perjuangan Sulawesi Selatan menyembelih 65 ekor sapi dan 2 ekor kambing, dan tahun 2022 hewan kurban PDI Perjuangan Sulawesi melonjak menjadi 177 hewan kurban atau naik hingga 100 persen.
Berikut data hewan kurban PDI Perjuangan Sulawesi Selatan 5 tahun terakhir, yaitu :
1. Tahun 2017, PDI Perjuangan Sulsel sembelih 65 ekor sapi dan 2 ekor kambing.
2. Tahun 2018, PDI Perjuangan Sulsel sembelih 72 ekor hewan kurban.
3. Tahun 2019, PDI Perjuangan Sulsel sembelih 56 ekor sapi.
4. Tahun 2020, PDI Perjuangan Sulsel sembelih 117 ekor sapi dan 9 ekor kambing.
5. Tahun 2021, PDI Perjuangan Sulsel sembelih 135 hewan kurban, terdiri dari 125 ekor sapi dan 10 ekor kambing.
6. Tahun 2022, PDI Perjuangan Sulsel sembelih 177 hewan kurban terdiri dari 167 ekor sapi dan 10 ekor kambing.
Secara esensial, tentu saja ibadah kurban bagi umat Islam adalah semata-mata mencari ridha Allah SWT. Ibadah kurban ini untuk memperkuat dan mempertebal ketaqwaan kepada Allah SWT, dan berharap berkurban dapat bernilai ibadah sebagai wujud ketaqwaan hamba kepada-nya.
"Tentu dengan berbagi kepada sesama hanya semata-mata ibadah yang rutin dilakukan tiap tahun, bukan hanya dinilai dari jumlah hewan kurbannya", tutur Bendahara PDI Perjuangan Sulawesi Selatan, Alimuddin.
Baca: Andreas Hugo Apresiasi Untuk 3 Kemenangan Besar Timnas U-19
Sementara itu, Ketua PDI Perjuangan Sulawesi Selatan, Ridwan Andi Witri menyebut berkurban adalah simbol rasa syukur dengan cara berbagi daging kurban pada sesama.
"Kurban tidak sekedar memiliki dimensi religius yang menghubungkan makhluk dengan sang pencipta. Kurban bukan sekedar penyembelihan hewan dan aktivitas membagikan daging qurban kepada mereka yang tidak mampu, namun memiliki dimensi sosial. Menjadikan semua lingkup sosial bergembira, suka ria atas datangnya hari raya tersebut," tukas legislator DPR RI ini.
Kurator Fransiska Silolongan
