Ikuti Kami

Sri Mulyani Komitmen Dampingi Seniman Agar Terus Berkarya

“Ini kalau di tangan orang-orang yang tidak mempunyai nilai seni, barang tersebut hanya dibakar saja".  

Sri Mulyani Komitmen Dampingi Seniman Agar Terus Berkarya
Hj. Sri Mulyani, saat menghadiri acara pameran Eco Art Klat atau Ecologi Art Klaten yang pertama, yang diselenggarakan di Sanggar Lima Benua, di Dukuh Geritan, Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara. (derapjuang)

Klaten, Gesuri.id - Bupati Klaten, Hj. Sri Mulyani, S.M., yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Klaten berkomitmen Pemkab Klaten akan terus melakukan pendampingan melalui Dinas Lingkungan Hidup untuk para seniman agar bisa secara maksimal untuk terus berkarya, dan terus berkembang. 

Baca: Bagian dari Mafia Tanah, Sofyan Djalil Didesak Mundur !

Terlebih, Ia mencontohkan saat ini “Temanku Lima Benua” juga langsung berhubungan dengan H. Sunarno, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Komisi 4 yang berkaitan dengan lingkungan hidup. 

Itu dikatakannya saat mengunjungi hasil karya dari 7 seniman yaitu sebanyak 99 karya seni yang dipamerkan dalam ajang Eco Art Klat atau Ecologi Art Klaten yang pertama, yang diselenggarakan di Sanggar Lima Benua, di Dukuh Geritan, Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara.

Uniknya, lanjut Sri, seluruh karya seni yang dipamerkan berasal dari barang bekas, baik dari sepeda onderdil sepeda motor yang sudah tidak bisa dipakai lagi, bekas kompor yang sudah berkarat, hingga limbah rumah tangga yang sudah tidak terpakai.

“99 karya seni tersebut bentuknya sangat unik dan beragam. Ada yang berbentuk berbagai hewan, seperti kucing, anjing, laba-laba, aneka skrup bekas yang dibuat menjadi kalajengking, bekas onderdil motor yang dibuat ayam dan burung, mesin ketik bekas menjadi ikan, dan masih banyak bentuk unik yang lainnya,” tuturnya, baru-baru ini.

Hj. Sri Mulyani memberikan apresiasi kepada Temanku Lima Benua, serta tim pameran dan ke 7 seniman yang terlibat dalam pameran tersebut. Hj. Sri Mulyani juga salut akan karya mereka yang berhasil menyulap barang bekas menjadi hasil karya yang mempunyai nilai seni tinggi.

Baca: Persoalan BUMN Indonesia: Mental Korupsi, Kolusi, Nepotisme

“Ini kalau di tangan orang-orang yang tidak mempunyai nilai seni, barang tersebut hanya dibakar saja.  Namun, di tangan orang yang mempunyai jiwa seni, barang tersebut disulap menjadi tempat yang unik seperti ini,” imbuhnya.

Sri berharap, nantinya kegiatan tersebut bisa berskala nasional. "Sebab, saat ini kegiatan-kegiatan berskala besar masih dibatasi, sehingga kegiatan yang sudah dibuat terkendala publikasi, sehingga tidak bisa maksimal, karena tidak bisa mendatangkan banyak orang. Namun, dengan memanfaatkan media, semoga karya-karya ini bisa terbantu dalam publikasi,” ungkapnya.

Quote