Ikuti Kami

Sutrisno Minta Pemerintah Akomodir Keluarga Alfaro

Bocah Farel Alfaro Sinaga, anak umur 7 tahun yang memiliki kelainan pada kedua tulang kakinya. 

Sutrisno Minta Pemerintah Akomodir Keluarga Alfaro
Bakal Calon Wali Kota Medan, Sutrisno Pangaribuan saat menggendong Alfaro. (Foto: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Bakal Calon Wali Kota Medan, Sutrisno Pangaribuan mengungkapkan pihaknya segera meminta pemerintah untuk mengakomodir keluarga Alfaro mengenai data penerima bantuan pemerintah. 

"Seperi KIS, Program Keluarga Harapan dan Alfaro secara khusus sebagai penerima program untuk anak difabel," katanya, belum lama ini.

Baca: Sutrisno Miris Fasilitas Bagi Disabilitas Sangat Minim

Menurut Sutrisno pemuktahiran data orang miskin sangat mendesak untuk dilakukan, sehingga penerima manfaat dari program pemerintah harus sesuai dengan, kriteria yang telah ditetapkan. 

Sungguh memprihatinkan kondisi bocah Farel Alfaro Sinaga, anak umur 7 tahun yang memiliki kelainan pada kedua tulang kakinya. 

Alhasil, karena kedua kakinya tak mampu berdiri tegak, Farel menggunakan kedua tangannya alias merangkak bila berjalan. 

Sang ibunda, Mery Lusiana Manik (43) warga Jalan Binjai Kilometer X, Dusun X, Deli Serdang mengatakan saat lahir, anaknya itu dalam keadaan normal. 

"Namun lama-lama kakinya agak membesar, kemudian badannya sering demam," katanya, Minggu (24/11).

Mery mengatakan, ia sempat membawa ke puskesmas terdekat. Sang dokter mendiagnosa anaknya terkena infeksi paru-paru. 

"Pada saat itu ia menangis saja, saya bawa ke puskesmas, dokter mengatakan Farel terkena infeksi paru-paru," ucapnya. 

Menurut Mery, akibat kondisi ekonominya yang tak memungkinkan, sebagai buruh pabrik dengan upah Rp 25 ribu per hari, ia tak mampu membawa anaknya untuk dibawa ke rumah sakit. 

"Setelah itu saya tidak bawa lagi. Maklumlah bang, kondisi saya kurang memungkinkan," jelasnya. 

Sejak berpisah dari sang suami tiga tahun lalu, Mery mengaku menjadi tulang punggung keluarga, menghidupi kelima anaknya. 

Menurutnya, kondisi Farel yang sangat mengkhawatirkan dibanding keempat anaknya yang lain. 

"Terkadang saya berpikir, jadi apalah anak saya ini (Farel Alfaro) kelak. Saya berdoa kepada Tuhan kiranya ada keajaiban," jelasnya. 

Mery mengatakan, puteranya tersebut hingga saat ini belum mampu berbicara. 

"Dia hanya menggunakan bahasa isyarat, dengan menunjukkan mulut bila hendak makan ataupun minum," jelasnya. 

Mery mengatakan, sang ayah  Farel sama sekali tak peduli dengan kondisi anaknya itu. 

"Ah bapaknya itu tak peduli bila anak ini sakit. Mate ho (mati kau) katanya. Saya sering menangis bila mendengar itu," jelasnya.

Mery menuturkan, bila hendak bekerja ia menitipkan Farel beserta anak-anaknya dengan saudaranya dan juga ibunya. 

Di tengah keterbatasan anaknya, ia masih bersyukur, Farel merupakan bocah yang aktif. 

"Kalau melihat orang lagi di bengkel, ia aktif. Dia sering berkeliaran di jalan sampai pernah ditabrak sepeda motor," katanya. 

Farel, kata Mery bisa melakukan gerakan lincah, bak pemain akrobat. 

"Ia bisa menaikkan kakinya ke atas, kalau membawa sesuatu, ia meletakkan barang itu di punggungnya sambil berjalan dengan tangan," imbuhnya.

Mery mengatakan, ia berterimakasih kepada seluruh pihak yang memberikan simpatik dan terus menyemangati dirinya untuk membesarkan anak-anaknya. 

Baca: Sutrisno Minta Pemprov Sumut Cari Solusi

Walaupun dengan kekurangan yang ada, Mery bertekad membesarkan Farel Alfaro sebagaimana mestinya. 

"Bagaimanapun keadaanku, aku akan membesarkan kelima anakku ini, menjadi anak yang sukses, anak yang berbakti dan takut akan Tuhan," jelasnya. 

Ia juga memohon kepada pemerintah, agar memperhatikan kondisi anaknya, Farel Alfaro Sinaga.

Quote