Ikuti Kami

TGB Zainul Majdi: Waktu Turunnya Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar merupakan satu 'opportunity' dalam Ramadan, dan kesempatan yang sangat mahal yang diberikan Allah SWT.

TGB Zainul Majdi: Waktu Turunnya Malam Lailatul Qadar
Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zaninul Majdi, pada talkshow ngabuburit bersama BKN PDI Perjuangan bertajuk "Hikmah Malam Lailatul Qadar", Jumat (29/4).

Jakarta, Gesuri.id - Bulan Ramadan merupakan bulan yang paling ditunggu umat Muslim di seluruh dunia. Sebab, di bulan Ramadan terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar ini merupakan satu 'opportunity' bagi umat Muslim. 

Baca: Hubungan Luhut Binsar Dengan PT Mayora Harus Dicek Cermat

Hal ini diungkapkan oleh Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zaninul Majdi, pada talkshow ngabuburit bersama BKN PDI Perjuangan bertajuk "Hikmah Malam Lailatul Qadar".

"Malam Lailatul Qadar merupakan satu opportunity dalam Ramadan, dan kesempatan yang sangat mahal yang diberikan Allah SWT, itu lebih baik dari seri bulan," jelas TGB, dalam keterangan diterima Sabtu (30/4).

Mengapa malam Lailatul Qadar begitu dinantikan? TGB menjelaskan, salah satunya adalah pada malam Lailatul Qadar ada peristiwa yang sangat penting bagi sejarah perjalanan umat Islam, yaitu diturunkannya Al-Qur'an dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Ijjah. 

"Dikatakan istimewa karena misalnya disampaikan bahwa pada malam Lailatul Qadar itu turunnya Al-Qur'an dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Ijjah," lanjut TGB. 

Lebih lanjut TGB menjelaskan keistimewaan lainnya adalah pada malam Lailatul Qadar merupakan momen Allah SWT menetapkan takdir perjalanan setiap umat manusia pada satu tahun yang akan datang. Jadi malam Lailatul Qadar ini merupakan momen yang sangat krusial dan simbolik. 

"Lalu kemudian pada malam Lailatul Qadar itu juga ada penetapan tentang satu tahun yang akan datang, tentang semua makhluk termasuk takdir kita di dalamnya," jelas TGB. 

TGB kemudian mengurai tentang penetapan takdir untuk seluruh umat manusia, bahwa salah satu derivasi dari malam Lailatul Qadar adalah 'attakdir', yang berarti satu ketetapan, atau makna lainnya adalah satu kemuliaan. 

"Memang Lailatul Qadar itu bisa diambil dari 'attakdir', yaitu ketetapan. Lalu juga bisa bermakna 'al-qadru asy-syaraf' yang berarti satu kemuliaan," jelas TGB. 

Kemuliaan malam Lailatul Qadar ini merupakan deretan sejarah perjalanan krusial umat Islam yang kemuliaannya tidak hanya atas dasar klaim manusia. TGB menjelaskan bahwa kemuliaan Malam Lailatul Qadar ini langsung disampaikan Allah swt. melalui firman-Nya, "kemuliaan malam Lailatul Qadar klaimnya langsung dari Allah SWT". 

Sementara itu, TGB memberikan gambaran terkait kapan waktu datangnya malam Lailatul Qadar. Beliau menjelaskan, berdasarkan penafsiran para ulama 'atas' hadis Rasulullah SAW adalah malam Lailatul Qadar turun pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. 

Baca Anies Baswedan Bolos Paripurna DPRD, Gubernur Rasa Dinsos

"Rasul sendiri menyampaikan untuk bersungguh-sungguh mencari malam Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan," jelas TGB. 

Lebih lanjut TGB menjelaskan untuk bersungguh-sungguh mencari malam Lailatul Qadar pada malam-malam Ganjil. Lebih spesifik lagi, TGB mengutip perkataan ulama yang menguatkan pendapat Ibnu Abas untuk lebih bersung-sungguh lagi pada malam 27 bulan Ramadan. 

"Para ulama menganjurkan untuk mencari pada malam-nalam ganjil seperti 21, 23, 25 dan seterusnya. Sebagian ulama lagi memperkuat pandangan Ibnu Abbas bahwa Lailatul Qadar turun pada tanggal 27 bulan Ramadan," pungkas Tuan Guru Bajang.

Quote