Jakarta, Gesuri.id - Capres Ganjar Pranowo menyampaikan keinginannya untuk menjalin kerja sama pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), seperti keberadaan sekolah vokasi yang menjadi solusi kebutuhan pekerja di industri.
Baca: Ganjar: Pedagang Pasar Harapkan Stabilitas Ekonomi
“Maka mungkin kita minta bantuan dari kedutaan, agar ada sistem yang nanti kita ciptakan untuk bisa hadirkan native speaker, untuk pelajar yang kita siapkan jadi man power ke industri,” kata Ganjar.
Usulan ini langsung mendapat dukungan dari Dubes Korea Selatan Park Tae-sung. Dubes Park juga sependapat bahwa sekolah vokasi akan sangat bermanfaat pada industri.
“Kami sepandangan dan akan mendukung penuh untuk itu. Setahu kami pemberdayaan SDM juga penting tidak hanya industri baterai tapi untuk industri lain juga. Nanti bisa kita upayakan dengan jarak jauh,” kata Park.
Sebelumnya, dalam rangka mengeratkan hubungan, Ganjar mengundang masyarakat Korea ke HUT ke-72 Jateng Selain usulan terkait kerja sama ekonomi dan pengembangan SDM, Ganjar juga menyampaikan usulan lain dan membuat Dubes Park Tae-sung terperanjat.
Usulan itu tak lain ajakan Ganjar kepada warga Korea di Jateng untuk turut terlibat dalam perayaan HUT Jateng pada Agustus mendatang.
“Saya mau undang mereka nanti di ulang tahun jawa tengah bulan agustus. Kalau kita bisa buat pertunjukkan bersama apapun itu apakah pameran dagang, apakah kemudian seni budaya tentu ini akan meningkatkan kerja sama Indonesia-Korea,” tandasnya.
Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia, Park Tae-sung mengatakan siap turut serta dalam peningkatan sumber daya manusia Jateng. Utamanya para siswa SMK untuk dijadikan man power di Kawasan Industri Terpadu Batang.
Hal tersebut disampaikan Park Tae-sung saat menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah jabatan Gubernur Jateng, Kamis (9/6). Pertemuan tersebut sebagai tindaklanjut dari kunjungan Presiden Joko Widodo di Kawasan Industri Batang, Rabu (8/6/2023) lalu.
Baca: Utilisasi Infrastruktur Jokowi, Lompatan Ekonomi Ala Ganjar Pranowo
Park Tae-sung menyebut Ganjar sabagai sahabat lama, mengaku senang bisa bertemu dan membahas kerja sama lebih jauh lagi. Terutama detail kolaborasi dari investasi sebesar US$9,8 miliar atau Rp142 triliun.
Kepada Ganjar, Park Tae-sung menuturkan beberapa kendala yang dihadapi dalam masa pembangunan. Paling terasa adalah kendala infrastruktur. “Untuk itu kami mohon dukungan dan perhatian supaya bisa berjalan baik dan saya juga yakin dengan kerja sama ini kita bisa hasilkan manfaat dengan baik secara ekonomi untuk Batang dan Jawa Tengah,” kata Park Tae-sung.