Ikuti Kami

Yulius Setiarto Sambangi Petani Neglasari, Dengar Langsung Aspirasi Soal Pupuk dan Lahan

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Yulius Setiarto, memanfaatkan momentum Peringatan Hari Tani Nasional untuk berdialog dengan petani

Yulius Setiarto Sambangi Petani Neglasari, Dengar Langsung Aspirasi Soal Pupuk dan Lahan
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yulius Setiarto dengan menggelar berbagai kegiatan sambang tani di beberapa komunitas pegiat pertanian di Banten - Foto: Jurnalkota.com

Tangerang, Gesuri.id – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Yulius Setiarto, memanfaatkan momentum Peringatan Hari Tani Nasional 25 September 2025 untuk menyambangi langsung petani di RW.3 Kelurahan Neglasari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten. 

Dalam kunjungan ini, Yulius mendengar aspirasi petani terkait pupuk, lahan garapan, dan produktivitas pertanian yang terus menurun akibat menyempitnya lahan tanam.

“Secara khusus pada momentum peringatan hari tani tahun ini saya ingin mengetahui betul kondisi para petani di Tangerang yang saya lihat produktivitasnya lambat laun menurun karena lahan tanam yang kian menyempit akibat berkembangnya pemukiman,” kata Yulius Setiarto kepada wartawan di sela kunjungannya.

Kedatangan politisi Senayan asal Tangerang Raya itu disambut antusias petani setempat. Mereka merasa baru kali ini ada anggota DPR pusat yang turun langsung ke sawah dan mendengar keluhan mereka. Petani pun langsung menyampaikan aspirasi mengenai harga pupuk yang mahal dan keberadaannya yang sulit dijangkau.

“Kami berharap keberadaan pupuk semakin mudah dijangkau oleh semua kalangan petani. Pupuk kadang menghilang. Kalaupun ada harganya mahal,” ujar seorang petani pendatang dari Indramayu yang mengembangkan aneka sayuran di tanah garapannya.

Banyak petani di Neglasari juga menyampaikan masalah status lahan garapan. Mereka khawatir sewaktu-waktu kehilangan lahan karena tidak memiliki sertifikat kepemilikan. 

“Ya kami hanya bisa pasrah saja. Kalau sewaktu-waktu lahan ini diminta perusahaan swasta untuk didirikan bangunan. Paling cari lahan pinjaman di lokasi lain di kelurahan sebelah,” ungkap salah seorang petani.

Menanggapi hal ini, Yulius menegaskan perlunya kebijakan pemerintah yang lebih melindungi sektor pertanian dan petani kecil. 

“Ancaman krisis pangan dunia sudah menjadi pembahasan serius pemerintah, tapi banyak petani belum merasakan dampak positif kebijakan itu. Ini yang harus kita perbaiki,” tegasnya.

Quote