Ikuti Kami

3 Bukti Nyata Pembangunan Infastruktur saat Ganjar Pranowo Menjabat Gubernur Jateng

Salah satu program yang diusung Ganjar adalah meningkatkan nilai tambah pembangunan infrastruktur.

3 Bukti Nyata Pembangunan Infastruktur saat Ganjar Pranowo Menjabat Gubernur Jateng
Capres Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyampaikan sejumlah rencana untuk memajukan Indonesia jika terpilih pada tahun 2024. Dalam pidatonya dalam acara “Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan Indonesia” di Djakarta Theater, Jakarta, 17 September 2023, agenda inti Ganjar adalah program yang berpusat pada kesejahteraan sosial dan ekonomi serta pemberantasan korupsi.

Salah satu program yang diusung Ganjar adalah meningkatkan nilai tambah pembangunan infrastruktur. Guna mendongkrak aktivitas perekonomian, Ganjar ingin sejumlah proyek infrastruktur yang diselesaikan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dipercepat.

Ganjar juga mengumpamakan untuk menyatakan pelabuhan dan bandara yang dibangun akan disesuaikan dengan keunggulan daerah. Selain itu, pintu tol juga akan dipindahkan agar lebih dekat dengan tempat kerja dan tempat tinggal warga.

"Infrastruktur sumber daya air yang lebih produktif, kereta api berteknologi modern, menciptakan 40 persen bauran energi baru terbarukan, perumahan yang berkualitas dan membangun banyak kawasan industri dan ekonomi yang berorientasi pada hilirisasi," ujar Ganjar. 

Infrastruktur yang memadai harus tersedia agar sistem pelayanan publik dapat berfungsi. Untuk mendukung beragam kegiatan pemerintahan, ekonomi, industri, dan sosial dalam masyarakat, berbagai fasilitas fisik sangatlah penting.

Bagaimana kondisi pembangunan infrastruktur Jawa Tengah di bawah pemerintahan Gubernur Ganjar Pranowo saat itu? Berikut daftarnya.

1. Jalan

Pada tiga tahun pertama masa kepemimpinannya, Ganjar Pranowo memprioritaskan pembangunan infrastruktur. Anggaran tersebut kemudian ditingkatkan hampir empat kali lipat oleh Ganjar pada tahun 2015, dari nilai nosional Rp1,2 triliun menjadi Rp2,1 triliun. Mencapai Rp3 triliun pada tahun 2016, tahun ketiga. Tahun ini dicanangkan sebagai tahun infrastruktur.

Saat ini, Jawa Tengah memiliki jaringan jalan yang luas. Jalan provinsi terbentang sepanjang 2.404.741 kilometer. Di Jawa Tengah, panjang jalan kabupaten/kota adalah 27.314,31 km, sedangkan jalan nasional adalah 1.518,09 km.

Jalan Cantik, aplikasi pelaporan jalan rusak, juga diperkenalkan Ganjar. Laporan kerusakan jalan kabupaten/kota, jalan provinsi, dan jalan nasional dapat dilakukan dengan menggunakan program ini.

2. RTLH

Di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo, program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) merenovasi 827.009 unit rumah. Ganjar mengakselerasi program tersebut dengan mengerahkan seluruh pihak untuk mewujudkannya.

Anggaran dari sektor lain seperti CSR, filantropi, dan Baznas juga dioptimalkan, selain dari pemerintah seperti APBN dan APBD. Ganjar dikabarkan berencana merehabilitasi 1.582.024 rumah saat pertama kali menjabat pemerintahan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018 menyebutkan sisa 827.009 unit yang sudah jadi pada tahun 2020.

Target perbaikan RTLH di Jateng sebanyak 100.000 unit setiap tahunnya. Target tersebut terlampaui pada tahun 2019 ketika kualitas RTLH meningkat menjadi lebih dari 102 ribu unit.

Pada tahun 2022, program dukungan RTLH masih berjalan. Sebanyak 6.600 unit hunian telah direnovasi hingga Juni. Selain itu, Pemprov Jawa Tengah sedang membangun Rumah Sistem Panel Instan (Ruspin) tahan gempa. Inisiatif lain dari Gayeng Mbangun Omah Jawa Tengah Bersama Tuku Lemah By Omah. Program ini berupaya mencapai tujuan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Bandara

Era Ganjar Pranowo terdapat tiga pembangunan bandara. Karena PT Angkasa Pura mempunyai kewenangan atas APBD Provinsi, tidak semua orang menggunakannya. Melobi pemerintah pusat agar menyetujui pembangunan bandara di Jawa Tengah merupakan salah satu peran Ganjar yang sangat penting.

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang memang yang paling menakjubkan. Bandara yang coba dibangun Ganjar ini dijuluki sebagai bandara terburuk se-Nusantara oleh empat gubernur sebelum dia. Namun karena berbagai alasan dan tantangan, semua orang menyerah.

Begitu Ganjar terpilih sebagai gubernur, bandara ini dibangun dengan standar yang menakjubkan. Karena bandara itu milik tentara, Ganjar melobi Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, bahkan militer. Perluasan bandara terhambat oleh perselisihan kelembagaan yang diselesaikan dan didamaikan oleh Ganjar.

Ganjar kemudian berhasil membujuk pusat untuk membangun bandara di Blora dan Purbalingga. Terima kasih kepada Ganjar dan bupati setempat atas usahanya yang tak kenal lelah. Mereka berdua sepakat bahwa keberadaan bandara sangat penting bagi kemajuan daerah. Dengan kemudahan masuk ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, tentu investor senang.

Bandara Jenderal Besar Sudirman di Purbalingga, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani di Kota Semarang, Bandara Adi Soemarmo di Kabupaten Boyolali, Bandara Dewandaru di Pulau Karimunjawa, Jepara, Bandara Ngloram di Cepu, Kabupaten Blora, dan Bandara ANGKAL di Kabupaten Cilacap merupakan enam bandara yang saat ini ada. melayani Jawa Tengah. Kehadiran enam bandara ini menjadi titik fokus pembangunan Jawa Tengah.

Quote