Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Ima Mahdiah kembali menemukan anggaran di Dinas Pendidikan yang berada di lingkup Komisi E, yang dinilai masih belum cermat.
Itu ditemukan melakukan penyisiran anggaran pasca ditandatanganinya MoU KUA dan PPAS antara eksekutif dengan legislatif pekan lalu.
Baca: Anggaran TGUPP Anies Sebesar Rp 19,8 M Harus Dicoret !
Salah satunya, ditemukan pembangunan laboratorium fisika dan kimia untuk pembangunan unit baru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata 74 senilai Rp 106,1 miliar.
“Padahal untuk SMK Pariwisata, tidak diperlukan sama sekali laboratorium kimia dan fisika,” kata Ima Imadiah, Anggota Fraksi PDI Perjuangan yang juga anggota Komisi E, dalam rapat pembahasan RAPBD dengan Dinas Pendidikan, di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Kamis (5/12).
Ima menilai jawaban dari Dinas Pendidikan dalam rapat tersebut kurang masuk akal. Dinas Pendidikan mengatakan pembangunan laboratorium fisika dan kimia itu untuk sains terapan. Apalagi setelah dilakukan penajaman kembali, ia menemukan anggaran untuk sains terapan ada di program lainnya.
Ia juga melihat anggaran pembuatan sekolah baru untuk SMK Pariwisata 74, yang didalamnya ada pembuatan laboratorium fisika dan kimia lebih tinggi dari pembangunan sekolah lainnya. Karena itu, Ima Mahdiah menangkap kesan anggaran yang dibuat bersifat copy-paste. Tidak berdasarkan kebutuhan yang dibutuhkan masing-masing kegiatan, dalam hal ini terkait dengan pembangunan sekolah baru.
“Fraksi PDI Perjuangan sepakat untuk memperluas jumlah pembangunan unit sekolah baru, namun dengan anggaran yang masuk akal dan tidak terkesan dibuat dengan tidak cermat dan copy-paste,” jelas Ima Mahdia.
Selain anggaran itu, mantan staf ahli Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama ini, melihat masih banyak permasalahan anggaran di Dinas Pendidikan.
Baca: PDI Perjuangan Tegaskan Anggaran TGUPP Anies Bebani APBD
“Diantaranya rehabilitasi sekolah, masih ditemukan banyak anggaran renovasi sekolah nilainya sama dengan anggaran rehab ulang gedung sekolah, jelas ini harus dikaji ulang agar anggaran Dinas Pendidikan bisa menjadi jauh lebih berkualitas,” terang Ima Mahdiah.
Terkait dengan hal ini, Dinas Pendidikan sepakat untuk memperbaiki anggaran rehabilitasi sekolah dan akan menghilangkan anggaran pembangunan laboratorium Fisika dan Kimia tersebut.