Ikuti Kami

Adi Wiryatama Dorong Penguatan Kemandirian Petani Melalui Bimtek Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Gajah

Membekali petani dengan pengetahuan dan keterampilan praktis agar mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri.

Adi Wiryatama Dorong Penguatan Kemandirian Petani Melalui Bimtek Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Gajah
Bimbingan teknis (bimtek) pembuatan pupuk organik berbahan kotoran gajah digelar di Desa Tegal Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, dan diikuti sekitar 50 petani perwakilan dari seluruh kecamatan di Tabanan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Nyoman Adi Wiryatama, terus mendorong penguatan kemandirian petani sekaligus mewujudkan Bali sebagai pulau organik. 

Upaya tersebut diwujudkan melalui kegiatan bimbingan teknis (bimtek) pembuatan pupuk organik berbahan kotoran gajah yang digelar di Desa Tegal Angseri, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, dan diikuti sekitar 50 petani perwakilan dari seluruh kecamatan di Tabanan.

Bimbingan teknis ini bertujuan membekali petani dengan pengetahuan dan keterampilan praktis agar mampu memproduksi pupuk organik secara mandiri, sehingga tidak selalu bergantung pada pupuk kimia. Selama ini, ketergantungan pada pupuk kimia dinilai tidak hanya membebani petani dari sisi biaya produksi, tetapi juga berdampak pada penurunan kualitas tanah dan lingkungan dalam jangka panjang.

Adi Wiryatama menilai, penguatan pertanian organik sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang mendorong konsep go green dan go clean, sekaligus visi besar menjadikan Bali sebagai pulau organik. 

Menurutnya, hal tersebut semakin relevan karena Bali merupakan destinasi pariwisata dunia, di mana pangan sehat dan organik telah menjadi tren global dengan nilai ekonomi yang tinggi.

Kegiatan bimtek ini terlaksana atas kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia. Sebagai tutor dihadirkan Melon, seorang praktisi yang telah lama berkecimpung di bidang pertanian organik. Para peserta tidak hanya mendapatkan materi teori, tetapi juga praktik langsung pembuatan pupuk organik berbahan lokal yang mudah diperoleh dan dapat langsung diterapkan di lahan pertanian masing-masing.

Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan berlangsung. Diskusi berjalan aktif dengan berbagai persoalan lapangan disampaikan, mulai dari kesuburan tanah, ketersediaan pupuk, hingga upaya menekan biaya produksi pertanian. Melalui bimtek ini, petani diharapkan mampu meningkatkan kualitas hasil pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan.

Rangkaian penguatan sektor pertanian yang dilakukan Adi Wiryatama sebelumnya juga diisi dengan berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat. Usai sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, ia menyalurkan bantuan ekonomi produktif di sejumlah desa di Tabanan, antara lain penebaran 15.000 bibit ikan lele ke kolam bioflok di Desa Lumbung Gede, penyerahan 7.300 bibit ayam petelur lengkap dengan pakan untuk mendukung kemandirian pangan dan program Makan Bergizi Gratis, serta bantuan sarana pendukung nelayan berupa alat tangkap ikan, cool storage, dan cool box di Desa Bongan Kauh.

Menurut Adi Wiryatama, rangkaian kegiatan tersebut merupakan wujud kehadiran negara dalam memperkuat ekonomi rakyat dari hulu ke hilir. Edukasi, bantuan ekonomi, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia harus berjalan beriringan agar masyarakat desa benar-benar mandiri dan sejahtera.

Masyarakat pun menyambut positif seluruh program yang dijalankan. Mereka berharap bimbingan teknis dan bantuan ekonomi produktif seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga Kabupaten Tabanan semakin kokoh sebagai lumbung pangan Bali yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Quote