Ikuti Kami

Agustina Bangga Akan Kinerja Gibran di Kota Surakarta

Agustina pun mengaku sudah mengikut akun Instagram Gibran. Bahkan dia mengamati aktivitas media sosial Gibran yang dinilai cukup menarik.

Agustina Bangga Akan Kinerja Gibran di Kota Surakarta
ndahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) Agustina Wilujeng Pramestuti.

Jakarta, Gesuri.id - Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) Agustina Wilujeng Pramestuti bangga akan capaian Wali Kota Surakarta Gibran Rakabumi selama ini. 

“Keren. Sampaikan selamat kepada Mas Gibran. Tetap semangat untuk tetap keren ya,” ungkap dia, Senin (16/1).

Agustina pun mengaku sudah mengikut akun Instagram Gibran. Bahkan dia mengamati aktivitas media sosial Gibran yang dinilai cukup menarik. Sebab Gibran tak menggunakan medsos untuk kepentingan atau aktivitas pribadinya.

Baca: Banteng Kota Malang Siap Makin Bersahabat Dengan Rakyat

“Aku follow IG-nya loh. Biasanya orang posting gambar di IG itu wajahnya kan. Ke mana-mana pakai mode cantik, mode ganteng. Tapi dia enggak loh. Dia motret pasar, kasih tagline, terus ada event apa, jadi seperti marketing-nya,” urai dia.

Dari aktivitas Gibran di medsos itu, Agustina menilai putra sulung Presiden Jokowi itu sangat menghayati tugas sebagai Wali Kota Solo. Menurut dia, sudah seharusnya para kepala daerah melakukan apa yang dilakukan Gibran.

“Bukan wajahnya terpampang besar-besar, tapi bagaimana event dan lain lain menjadi hal yang dipahami masyarakat. Kalau Solo jualan paling laris pariwisata dan budaya. Dan itu menjadi sangat pas Gibran sebagai Wali Kota,” kata dia.

Baca: Rudy Kenang Perjalanan Bersama Megawati Soekarnoputri

Agustina menekankan kewajiban PDI Perjuangan untuk hadir di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya yang berada di eksekutif. Kader PDI Perjuangan yang berada di jajaran legislatif pun, menurut dia, mempunyai kewajiban yang sama.

Mereka harus hadir dan menjadi solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Agustina lantas menjelaskan sebuah ungkapan masyarakat Jawa yaitu Jejer Ajur, atau dalam ungkapan blended kalangan milenial.

“Istilahnya orang Jawa itu jejer ajur, atau blended kalau istilah anak-anak muda sekarang. Dan Mas Gibran, Mas Bobby melakukan itu. Saya kira juga Mas Bobby, Mas Gibran itu blended bersama dengan masyarakat,” sambung dia.

Quote