Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman menegaskan, sepatutnya masyarakat Banyuasin berbahagia memiliki Gubernur dan Bupati yang paham tentang pertanian.
Dia juga berjanji akan berupaya mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat petani Banyuasin.
Baca: Kata Ganjar Pranowo Soal Rencana KIM Plus Jadi Koalisi Permanen
"Insya Allah tahun 2025 bisa optimalisasi lahan. Terkait saluran primer-sekunder-tersier akan kita bantu melalui mitra-mitra kami. Karena inilah Asta Cita Presiden Prabowo tentang swasembada pangan. Optimalisasi lahan dan irigasi akan kami perjuangkan" Katanya saat kunjungan kerja (kunker) Komisi IV DPR RI saat melakukan reses di Desa Sri Menanti Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, Rabu (9/4).
Sementara itu Bupati Banyuasin Askolani menegaskan bahwa wilayahnya sangat potensial di sektor pertanian.
Dengan luas lahan pertanian mencapai 199.684 hektar, tahun ini Banyuasin mampu memanen 129.880 hektar dengan total produksi mencapai 649.400 ton gabah.
Namun demikian, sejumlah kendala masih dihadapi seperti kebutuhan tanggul, saluran irigasi primer, serta akses jalan dan alat mesin pertanian (alsintan).
"Kalau infrastruktur ini bisa dipenuhi, Banyuasin siap menjadi penyokong pangan nasional," tegas Askolani.
Sedangkan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru mengungkapkan bahwa alokasi kegiatan Optimalisasi Lahan (OPLA) yang diterima Provinsi Sumsel dari pemerintah pusat masih belum mencukupi kebutuhan daerah, terutama untuk mendorong peningkatan produktivitas pertanian secara maksimal.
Baca: Ganjar Tegaskan Seluruh Kader PDI Perjuangan Taat Pada Aturan
"Sumsel memang mendapat jatah OPLA seluas 106.357 hektar yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Tapi jumlah ini belum cukup, khususnya untuk mendukung DPA yang mencakup 50 ribu hektar," ujar Herman.
Menurutnya, Kabupaten Banyuasin memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung padi nasional dengan intensitas panen hingga tiga kali setahun. Namun, keterbatasan infrastruktur irigasi masih menjadi hambatan utama dalam optimalisasi lahan pertanian.