Ikuti Kami

Andi Tenri Uji Idris Harap Hari Kartini Jadi Momentum Perempuan Merefleksikan Akan Ketangguhan Diri

Andi menilai, peran dan kontribusi perempuan di Kota Makassar sudah sangat luar biasa. 

Andi Tenri Uji Idris Harap Hari Kartini Jadi Momentum Perempuan Merefleksikan Akan Ketangguhan Diri
Anggota DPRD Kota Makassar, Andi Tenri Uji Idris.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Kota Makassar, Andi Tenri Uji Idris mengungkapkan 21 April bukan sekadar peringatan perjuangan Raden Ajeng Kartini, tetapi juga hari di mana perempuan mengapresiasi ketangguhan diri dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

"Hari Kartini, hari di mana perempuan merayakan diri karena sudah bertahan menghadapi persoalan hidup dan berjuang untuk keluarga dan orang-orang sekitar hingga detik ini," kata Andi Tenri Uji, Minggu (20/4).

Ia menilai, peran dan kontribusi perempuan di Kota Makassar sudah sangat luar biasa. 

Banyak yang berani keluar dari zona nyaman.

BaCa: Ganjar Unggah Guyon Temuan Spesies Baru Tikus Berhidung Babi

Contohnya, ibu rumah tangga kini tak hanya mengurus rumah dan keluarga, tetapi juga turut membantu ekonomi rumah tangga tanpa meninggalkan perannya sebagai istri dan ibu.

"Bisa dibilang, perempuan Makassar sudah berani dan hebat. Terbukti mereka hadir dan berkontribusi di setiap bidang serta ikut andil dalam perkembangan ekonomi kreatif di Kota Makassar," tuturnya.

Sebagai legislator perempuan dari PDIP, Andi Tenri Uji berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan. 

Ia siap menjadi pendengar dan penyambung suara perempuan di DPRD.

"Sejak pertama kali terjun ke dunia politik, saya sudah berniat untuk berkontribusi memperjuangkan hak perempuan di Kota Makassar, khususnya di daerah pemilihan saya, Mamajang, Mariso, Tamalate (Mamarita)," ujarnya.

Ia berharap masyarakat, khususnya perempuan di dapilnya, bisa berdaya dan produktif, tidak hanya berdiam diri di rumah. 

BaCa: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional

Harapan itu diwujudkan melalui pelatihan berkelanjutan dan dukungan untuk UMKM.

Sejauh ini, sejumlah perempuan di Mamarita sudah berani berbisnis dan menunjukkan karya yang mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional.

Isu kekerasan terhadap perempuan juga menjadi perhatian seriusnya. Ia menekankan pentingnya akses pendidikan, pekerjaan, serta perlindungan agar perempuan berani bersuara dan melawan kekerasan.

"Tentunya edukasi penting, bahwa di zaman teknologi ini kita bisa punya hak dan kewajiban hampir setara dengan laki-laki. Kita bisa mendapatkan dukungan dari berbagai penjuru dunia melalui teknologi. Jadi, perempuan sekarang tidak boleh gagap teknologi agar tidak diperlakukan semena-mena," tutupnya.

Quote