Ikuti Kami

Anies Diduga Desak Dua Pejabat DKI Mengundurkan Diri

Diketahui, Kepala Badan Pembangunan Daerah Sri Mahendra Satria Irawan dan Kepala Dinas Pendidikan Edy Junaedi mendadak mengundurkan diri. 

Anies Diduga Desak Dua Pejabat DKI Mengundurkan Diri
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gembong Warsono.

Jakarta, Gesuri.id – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan diduga turut andil mundurnya dua kepala dinas Pemprov DKI Jakarta.

Diketahui, Kepala Badan Pembangunan Daerah Sri Mahendra Satria Irawan dan Kepala Dinas Pendidikan Edy Junaedi mendadak mengundurkan diri. 

Baca: Ahok Sebut Gubernur Anies Terlalu Pintar

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gembong Warsono meyakini keduanya mundur karena didesak Anies. Gembong menegaskan, Anies kemungkinan panik karena terdapat banyak anggaran program remeh temeh tapi berdana fantastis,bocor ke publik. 

"Ya pastilah (Anies panik). Karena serangan publik cukup gencar juga. Maka kepanikan itu yang menyebabkannya memberi tekanan kepada anak buah. Kan bisa saja itu terjadi," ujar Gembong di Jakarta, Sabtu (2/11).

Lebih lanjut Gembong menuturkan, bisa saja Anies panik dan mendesak anak buahnya mundur, karena persoalan perencanaan anggaran yang janggal itu sudah ada sejak lama. 

"Bisa saja (Anies panik dan minta Kadis mundur). Ada banyak hal. Tetapi yang pasti ini soal perencanaan kan, bukan dilakukan sebulan dua bulan. Sebelum mereka menyampaikan kepada DPRD pasti kan sudah dipresentasikan kepada pimpinannya (Anies) dulu," jelasnya. 

Gembong menyebut, Anies seharusnya sudah sejak awal mengetahui terdapat anggaran janggal semisal membeli lem aibon Rp 82 miliar atau bolpoin Rp 124 miliar. Karenanya, pegawai ataupun kepala-kepala dinas tidak bisa yang disalahkan sepenuhnya dalam hal tersebut. 

"Sekarang akhirnya menyalahkan pihak lain. Kan enggak elegan juga," tuturnya. 

Baca: Pelebaran Trotoar, Adian Tantang Anies Ambil Langkah Ekstrem

Menurutnya, Anies seharusnya sejak awal membenahi sistem e-budgeting yang juga turut disalahkan mantan Mendikbud itu. Ia menganggap Anies yang tidak bisa mencegah masalah ini akhirnya malah membuat gaduh. 

"Kenapa tidak diperbaiki saja yang menjadi kekurangan, tidak menyalahkan orang lain. Kalau ini dilakukan Pak Anie, malah tambah gaduh," kata dia.

Quote