Rote Ndao, Gesuri.id - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Ansy Lema, mengatakan ketiadaan pasar dan pengolahan pasca panen untuk meningkatkan nilai tambah masih dikeluhkan petani hortikultura, yaitu petani yang menanam seperti cabai, bawang, sayur-sayuran dan lain-lain di Kabupaten Rote Ndao.
Baca Banteng Jaktim Ingin SICITA Meluas di Kecamatan Se-Indonesia
Dampaknya, lanjutnya, membuat petani putus asa dan tidak meningkatkan produktivitas komoditas hortikultura.
"Itulah alasan utama saya kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi petani dan penyuluh pertanian di Kabupaten Rote Ndao," ujarnya saat melakukan reses atau serap aspirasi mendengar keluhan petani hortikultura, Senin (21/3).
Bimtek, ujar Ansy, terselenggara atas kerja sama saya dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan).
Selain peserta yang terdiri dari petani dan penyuluh, hadir Wakil Bupati Rote Ndao Stefanus M. Saek, SE.,M.Si; Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rote Ndao Salmun Haning, SE; Koordinator Tanaman Obat Ditjen Hortikultura Ernawati HR; Ketua DPC PDI Perjuangan sekaligus Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Rote Ndao Denison Moy, ST serta pemateri Ana Bere dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT dan Gestianus Sino SP.
Menurut Ansy, Bimtek bertujuan meningkatkan kapasitas dan inovasi dalam bidang pengolahan dan pemasaran komoditas hortikultura.
Baca: Gubernur Murad Harap Seram Utara Sentra Beras Potensial
Ia menjelaskan pengembangan komoditi strategis hortikultura yang bermutu dan berdaya saing sangat memerlukan penanganan pasca panen yang baik dan benar.
"Saya berharap, melalui Bimtek, para peserta semakin termotivasi untuk bergerak, belajar, dan memperkaya pengetahuan-pengalaman agar memiliki kapasitas pengolahan dan pemasaran produk hortikultura," pungkasnya.
Kurator: Fransiska
